Banyumas, ANTARA JATENG - Sebanyak 24 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diduga keracunan setelah mengonsumsi batagor yang dibeli dari kantin sekolah tersebut, kata Kepala Kepolisian Sektor Banyumas Ajun Komisaris Polisi Samsuri.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, peristiwa itu terjadi pada pukul 09.15 WIB saat jam istirahat. Saat itu, sejumlah siswa membeli batagor di kantin sekolah," katanya kepada wartawan di Banyumas, Kamis sore.

Akan tetapi tidak lama setelah memakan batagor, kata dia, beberapa siswa merasa mual, tenggorokan gatal, dan muntah.

Ia mengatakan dua orang guru yang mengetahui kejadian itu, yakni Imam Cahyana dan Parliyah segera membawa anak-anak yang mual serta muntah ke Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMPN 3 Banyumas.

Oleh karena jumlah siswa yang mengalami gejala serupa terus bertambah, lanjut dia, pihak sekolah segera memberi anak-anak itu kelapa muda dan membawa mereka ke Puskesmas Banyumas serta melaporkannya ke Polsek Banyumas.

"Setelah menerima laporan tersebut, kami segera mendatangi SMPN 3 Banyumas dan Puskesmas Banyumas. Kami juga meminta keterangan dari penjual batagor, yakni SP (51), warga Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas, serta menyita barang bukti berupa sisa kecap dua botol, sisa sambal satu toples, dan satu kantong plastik sisa batagor," katanya.

Samsuri mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di Puskesmas Banyumas, sebanyk 24 siswa yang diduga kerancunan dizinkan kembali ke sekolah dan tidak ada yang menjalani rawat inap.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kata dia, anak-anak itu diduga mengalami alergi makanan batagor yang dicampur dengan talas sehingga tenggorokan terasa gatal.

"Batagor yang dimakan anak-anak terbuat dari tepung terigu, tongkol, garam, bumbu penyedap makanan, kecap, dan sambal kacang yang ditambah talas serta bumbu tabur berupa cabai giling," katanya.

Kendati puluhan siswa tersebut diduga alergi makanan, dia mengatakan petugas Puskesmas Banyumas telah mengambil sampel berupa sisa batagor untuk dicek di Laboratorium Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Berdasarkan data Polsek Banyumas, 24 siswa yang diduga mengalami keracunan terdiri atas Agus Irlana (kelas 9-F), Muhammad Khusnul Ibad (kelas 9-C), Iqbal Rubi Listiono (kelas 9-F), Anjar Puja Pamungkas (kelas 9-G), Lukman Nurdianto (kelas 9-G), Titi Irmawati (kelas 9-H), Wahyu Nugroho (kelas 9-I), Briliant (kelas 9-I), Kevin Dwi Yulian (kelas 9-A),Shafila Dian Karina (kelas 9-A).

Selain itu, Tosa Dwi Agus (kelas 9-A), Dicky Indra (kelas 9-C), Zianggi Natasyha Dewinda (kelas 9-D), Adit Priama Wibowo (kelas 7-B), Prasetyo Nurahhartanto (kelas 7-C), Abid Julian Rafli (kelas 7-C), Enggi Agustina (kelas 7-B), Mohammad Arsyad (kelas 7-D), Nisaul Muratussolihah (kelas 7-D), Nadia Puput Nofiana (kelas 7-E), Maylita Safira Virgiana (kelas 8-E), Fajar Ramadhani (kelas 7-D), Gtya Chelsilia Maheswari (Kelas 7-D), dan Bagus Setiawan (kelas 8-D).


Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024