Semarang, ANTARA JATENG - PT Kimia Yasa selaku produsen elpiji bermerek "GasPluz" bertabung putih mulai dipasarkan di Semarang dan Yogyakarta dan produk ini diklaim sudah memenuhi standar Ditjen Minyak dan Gas Bumi.

"Produk kami sudah mendapatkan lisensi, sudah memenuhi syarat dari Ditjen Migas. Kami murni swasta, tidak ada kaitannya elpiji subsidi," kata Juru Bicara PT Kimia Yasa Mohammad Nasaruddin di Semarang, Selasa.

Diakuinya, belakangan sempat ada pemberitaan mengenai beredarnya produk elpiji Kimia Yasa yang diistilahkan "tabung putih" di pasaran dengan harga murah sehingga kemudin menimbulkan berbagai penafsiran.

Mengenai harga murah, kata dia, sebenarnya definisi murah cenderung relatif karena selama ini Kimia Yasa memproduksi elpiji dari "plant" sendiri, dan dipasarkan langsung sendiri kepada para pelanggan.

"Artinya, birokrasinya lebih pendek. Memang, kami ini termasuk pendatang baru dalam bisnis elpiji di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Semarang. Baru sekitar tiga tahun," katanya.

Kemudian, kata dia, baru setahunan ini dihadirkan produk dalam kemasan tabung, sebab sebelumnya elpiji nonsubsidi Kimia Yasa dipasarkan langsung ke sektor industri menggunakan tangki sesuai kebutuhan.

"Kalau memang dinilai murah, ya, Alhamdulillah. Yang penting, elpiji yang kami pasarkan telah memenuhi standar. Tabung yang digunakan juga memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Tidak sembarangan," katanya.

Ada pula kecurigaan produk elpiji putih itu suntikan dari elpiji subsidi karena aromanya sama dan harganya murah, Nasaruddin mengatakan semua proses produksi elpiji dilakukan di "plant" swasta di Gresik.

"Ya, termasuk penambahan `methyl merchaptant` (odorant elpiji) agar aroma elpiji mudah terdeteksi jika terjadi kebococoran. Semuanya sudah sesuai dengan standar yang ditentukan Ditjen Migas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Kimia Yasa Semarang yang membawahi wilayah Jateng-DIY, Abraham, mengatakan produk elpiji berbentuk tabung hanya ada dua jenis, yakni ukuran 9 kilogram dan 50 kg.

"Untuk elpiji tabung 9 kg dijual kisaran Rp95 ribu/unit, sementara 50 kg dipasarkan Rp510-515 ribu/unit. Sementara ini, pangsa pasar kami memang baru di Kota Semarang dan Yogyakarta," katanya.

Selain itu, Abraham menambahkan produk elpiji Kimia Yasa di setiap wilayah dibikin berbeda merek, seperti di "GasPluz" khusus di Jateng-DIY untuk mengantisipasi peredaran produk sama ke luar daerah.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2025