Temanggung, ANTARA JATENG - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Temanggung, Jawa Tengah, merangkul tokoh pemuda untuk menjadi agen pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba.
Kepala BNNK Temanggung Istantiyono di Temanggung, Jumat, mengatakan tokoh pemuda menjadi salah satu sentral dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, karena mereka menjadi panutan teman sebaya dan adik-adiknya.
"Jika tokoh pemuda baik, maka akan menjadi panutan yang baik pula. Kami rangkul mereka untuk terlibat lebih aktif dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Temanggung," katanya.
Ia mengatakan tokoh pemuda tersebut dari berbagai komunitas dan keorganisasian pemuda, seperti dari KNPI, keagamaan, sosial masyarakat, komunitas kesenian, pertanian, dan profesi.
Menurut dia, melalui pemuda akan tersebar nilai-nilai positif dan dapat mempengaruhi lingkungan sehingga tidak ada penyalahgunaan narkoba.
Ia mengatakan BNNK Temanggung memberikan pelatihan dan pembekalan pegiat anti narkoba serta strategi-strategi dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
"Mereka diharapkan membuat rencana aksi di komunitasnya dan BNNK juga memberikan pendampingan pada mereka," katanya.
Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Temanggung Sonny Hendrawan mengatakan di Temanggung telah ada sekitar 80 agen pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Ia menuturkan mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat, dari PNS, pegawai swasta, pelajar hingga ibu rumah tangga. Perekrutan pada tahun 2016 sebanyak 60 orang dan pada 2017 sudah ada sebanyak 20 orang.
"Kami menargetkan pada 2017 ada tambahan 90 agen lagi, keberadaan mereka terbukti ampuh dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Temanggung," katanya.
Kepala BNNK Temanggung Istantiyono di Temanggung, Jumat, mengatakan tokoh pemuda menjadi salah satu sentral dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, karena mereka menjadi panutan teman sebaya dan adik-adiknya.
"Jika tokoh pemuda baik, maka akan menjadi panutan yang baik pula. Kami rangkul mereka untuk terlibat lebih aktif dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Temanggung," katanya.
Ia mengatakan tokoh pemuda tersebut dari berbagai komunitas dan keorganisasian pemuda, seperti dari KNPI, keagamaan, sosial masyarakat, komunitas kesenian, pertanian, dan profesi.
Menurut dia, melalui pemuda akan tersebar nilai-nilai positif dan dapat mempengaruhi lingkungan sehingga tidak ada penyalahgunaan narkoba.
Ia mengatakan BNNK Temanggung memberikan pelatihan dan pembekalan pegiat anti narkoba serta strategi-strategi dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
"Mereka diharapkan membuat rencana aksi di komunitasnya dan BNNK juga memberikan pendampingan pada mereka," katanya.
Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Temanggung Sonny Hendrawan mengatakan di Temanggung telah ada sekitar 80 agen pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Ia menuturkan mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat, dari PNS, pegawai swasta, pelajar hingga ibu rumah tangga. Perekrutan pada tahun 2016 sebanyak 60 orang dan pada 2017 sudah ada sebanyak 20 orang.
"Kami menargetkan pada 2017 ada tambahan 90 agen lagi, keberadaan mereka terbukti ampuh dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Temanggung," katanya.