Reiza Treistanto Direktur Velasto Indonesia mengatakan Wintor siap masuk ke pasar internasional dengan membidik Malaysia sebagai negara dengan perkerbunan kelapa sawit terluas kedua di dunia, setelah Indonesia. Malaysia juga diharapkan menjadi pasar potensial Wintor di masa depan.
"Karena menurut kami, Malaysia pasar terbesar Wintor sebagai alat angkut perkebunan selain indonesa," kata Reiza Treistanto kepada wartawan di Cikarang, Jawa Barat, Jumat.
Kendaraan angkut khusus perkebunan ini merupakan buatan anak bangsa dengan kandungan komponen lokal sebesar 86 persen. Proses desain dan produksi Wintor dilakukan PT Velasto Indonesia di fasilitas produksi Cikarang dengan dukungan vendor, pemasok, serta UKM Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 unit pertahun.
(ANTARA News/Desca Lidya Natalia)
Wintor
merupakan alat angkut khusus dengan konsep desain unit yang tepat untuk
kegunaan di lahan perkebunan dengan kontur tanah mendatar atau
perbukitan. Alat ini juga bisa dikonversi ke berbagai aplikasi, baik di
perkebunan maupun pertanian.
Sejak
November 2013 hingga saat ini, PT Velasto Indonesia telah memproduksi
1.177 unit Wintor yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mayoritas
populasi berada di perkebunan sawit di Kalimantan.
Wintor
menggunakan mesin diesel 10 HP yang mampu mengangut kelapa sawit dan
hasil perkebunan lainnya dengan kapasitas angkut hingga 500kilogram.
Konsumsi bahan bakar Wintor hanya 0,5 liter solar tiap jam pemakain.
Wintor
menjamin ketersediaan dan kemudahan bagi konsumen mendapatkan
sukucadang karena perusahaan itu memiliki layanan purna jual dengan
teknisi ahli dan profesional yang siap menyelesaikan masalah teknis atas
kendaraan niaga tersebut.
(baca juga: