Ambarawa, ANTARA JATENG - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mempromosikan potensi pariwisata Danau Rawapening di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, melalui iklan Kuku Bina Energi, salah satu produk unggulannya.

"Saya berdomisili di Semarang, pabrik (Sido Muncul, red.) ada di Kabupaten Semarang," kata Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat di sela syuting iklan Kuku Bima Energi di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Kamis.

Iklan terbaru produk Kuku Bima Energi yang mengambil lokasi syuting dan pengambilan gambar di danau seluas 2.700 hektare yang dikenal dengan legenda Baruklinting itu dibintangi artis dan binaragawan Ade Rai.

Irwan merasa Danau Rawapening memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan, baik untuk sektor pariwisata maupun ekonomi dengan memanfaatkan eceng gondok menjadi bahan bakar yang bisa dimanfaatkan pabrik Sido Muncul.

"Danau Rawapening ini kan letaknya dekat dengan pabrik Sido Muncul. Makanya, saya punya tanggung jawab moral untuk berpartisipasi mengangkat danau ini," kata generasi ketiga pendiri pabrik Sido Muncul itu.

Melalui iklan ini, kata dia, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk memberikan solusi dengan turun ke lapangan mengambil eceng gondok yang membuat 70 persen luasan danau itu tertutupi oleh tanaman tersebut.

"Dari iklan ini kan digambarkan eceng gondok bisa diolah jadi bahan bakar. Kalau Danau Rawapening sudah bersih kan bisa semakin nyaman dibuat sebagai pariwisata dan daya tampung airnya bisa lebih besar," katanya.

Tak hanya Danau Rawapening, kata dia, selama ini Kuku Bima Energi selalu mengangkat potensi pariwisata berbagai daerah di Indonesia dalam mempromosikan produknya melalui tayangan iklan di televisi.

Pembuatan iklan pariwisata sudah dimulai sejak 2009, di antaranya Papua, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Semarang, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Gunung Merapi, hingga Danau Toba di Sumatera Utara.

Khusus Labuan Bajo, NTT, Irwan mengatakan Kuku Bima Energi telah membuat iklan dengan mengangkat destinasi wisata tersebut tiga kali dengan cerita dan "settting" yang berbeda-beda.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024