Magelang, ANTARA JATENG - Sebanyak 20 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar Kota Magelang, Jawa Tengah, menjalani praktik pengalaman lapangan (PPL) di Malaysia.

Rektor Untidar Cahyo Yusuf di Magelang, Senin mengatakan, 14 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan enam mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) itu, akan menjalani PPL internasional selama 12 Juli hingga 8 Agustus 2017.

Ia mengharapkan mereka meningkatkan kemampuan mengajar dan penelitian di tempat PPL di tiga lokasi di Malaysia, yakni Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, Sekolah Menengah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, dan sekolah lain yang ditentukan oleh pihak Pejabat Pendidikan Daerah (Dinas Pendidikan) Hulu Selangor.

"Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajar dan meneliti. Kemampuan mengajar meliputi perencanaan serta evaluasi, sedangkan penelitian meliputi pengambilan data dan pelaporan pada akhir masa PPL," ujarnya saat menyampaikan pembekalan kepada peserta PPL itu di Ruang I.7 FKIP Untidar.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Cahyo juga meminta para mahasiswa bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan setempat.

Dekan FKIP Untidar Sukarno mengatakan mereka yang tahun ini menjalani PPL di Malaysia adalah para mahasiswa pilihan karena bagian dari 99 calon peserta yang sebelumnya mengikuti seleksi untuk program tersebut.

"Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa untuk mengembangkan ilmunya di luar negeri," ujarnya.

Ia menjelaskan peserta PPL akan mendapatkan sertifikat khusus dari PPD Hulu Selangor yang dapat dimanfaatkan sebagai nilai tambah bagi mereka untuk mencapai kelulusannya kelak.

Selain itu, ujarnya, mereka berkesempatan melakukan penelitian di Malaysia untuk kepentingan penyusunan skripsi setelah kembali ke kampus Unditar.

Seorang mahasiswa semester VII PBI Untidar, Silviani Fajrin, mengaku akan mengajar di tempatnya PPL dengan kurikulum yang berlaku di Malaysia. Selama di Malaysia, ia tinggal dengan orang tua asuh di negeri itu.

"Yang jelas sudah menyiapkan kelengkapan mengajar yang berbeda dengan di Indonesia," ujarnya.

Program tersebut langkah lanjutan atas nota kesepahaman antara FKIP Untidar dengan PPD Hulu Selangor, Universitas Pendidikan Sultan Idris, Sekolah Kebangsaan Bandar Sungai Buaya, dan Sekolah Menengah Bandar Sungai Buaya, pada April 2017.

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor :
Copyright © ANTARA 2025