Teheran, ANTARA JATENG - Presiden Iran Hassan Rouhani menelepon
Bashar al-Assad guna menegaskan kembali dukungannya kepada presiden
Suriah itu setelah serangan rudal Amerika Serikat menurut situs kantor
kepresidenan Iran, Minggu (9/4).
"Bangsa Iran akan tetap bersama Suriah dalam memerangi terorisme dan menjaga integritas wilayah Suriah," kata Rouhani dalam percakapan telepon pada Sabtu malam sebagaimana disiarkan di situs kantor kepresidenan.
Dia mengatakan tuduhan Barat bahwa rezim Assad berada di balik serangan senjata kimia pekan lalu "tidak berdasar" dan menyatakan serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok pemberontak untuk memengaruhi opini publik global.
"Teroris tidak boleh diizinkan menggunakan senjata seperti itu untuk menuduh pihak lain dan membuka jalan untuk aksi yang bertentangan dengan hukum internasional," kata Rouhani.
Assad mengatakan serangan rudal Amerika Serikat di pangkalan udara Suriah, yang dilancarkan sebagai balasan atas serangan senjata kimia, menguatkan tekatnya.
"Amerika Serikat gagal mencapai tujuannya dengan agresi ini, yaitu membangkitkan semangat juang kelompok teroris yang mereka dukung setelah kemenangan angkatan darat Suriah," kata Assad kepada Rouhani menurut siaran kantor berita pemerintah Suriah SANA.
"Rakyat dan angkatan darat Suriah bertekat menghancurkan terorisme di setiap bagian wilayah Suriah."
Iran dan Rusia menjadi pendukung kunci Assad dan menganggap semua kelompok oposisi Suriah sebagai "teroris" menurut warta kantor berita AFP.
"Koordinasi lebih erat antara Iran, Suriah dan Rusia bisa sangat efektif dalam memerangi terorisme. Mereka, yang berpikir bahwa mendukung teroris bisa mengubah masa depan Suriah sesuai kepentingan mereka, sepenuhnya salah," kata Rouhani.(mu)
"Bangsa Iran akan tetap bersama Suriah dalam memerangi terorisme dan menjaga integritas wilayah Suriah," kata Rouhani dalam percakapan telepon pada Sabtu malam sebagaimana disiarkan di situs kantor kepresidenan.
Dia mengatakan tuduhan Barat bahwa rezim Assad berada di balik serangan senjata kimia pekan lalu "tidak berdasar" dan menyatakan serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok pemberontak untuk memengaruhi opini publik global.
"Teroris tidak boleh diizinkan menggunakan senjata seperti itu untuk menuduh pihak lain dan membuka jalan untuk aksi yang bertentangan dengan hukum internasional," kata Rouhani.
Assad mengatakan serangan rudal Amerika Serikat di pangkalan udara Suriah, yang dilancarkan sebagai balasan atas serangan senjata kimia, menguatkan tekatnya.
"Amerika Serikat gagal mencapai tujuannya dengan agresi ini, yaitu membangkitkan semangat juang kelompok teroris yang mereka dukung setelah kemenangan angkatan darat Suriah," kata Assad kepada Rouhani menurut siaran kantor berita pemerintah Suriah SANA.
"Rakyat dan angkatan darat Suriah bertekat menghancurkan terorisme di setiap bagian wilayah Suriah."
Iran dan Rusia menjadi pendukung kunci Assad dan menganggap semua kelompok oposisi Suriah sebagai "teroris" menurut warta kantor berita AFP.
"Koordinasi lebih erat antara Iran, Suriah dan Rusia bisa sangat efektif dalam memerangi terorisme. Mereka, yang berpikir bahwa mendukung teroris bisa mengubah masa depan Suriah sesuai kepentingan mereka, sepenuhnya salah," kata Rouhani.(mu)