Semarang, ANTARA JATENG - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah akan mendatangkan lima ton daging kerbau impor sebagai alternatif lain dari daging sapi.

"Saat ini kami sudah mengajukan ke pusat, harapannya sebelum Lebaran 2017 sudah bisa sampai ke Jawa Tengah," kata Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah (Jateng) Djoni Nur Ashari di Semarang, Kamis.

Dia mengatakan daging kerbau beku tersebut nantinya akan dijual salah satunya melalui jaringan Rumah Pangan Kita (RPK). Selain itu, dikatakannya, Bulog juga bisa langsung menjualnya ke masyarakat.

"Beberapa daerah yang sudah mengajukan permintaan di antaranya Banyumas dan Kudus. Kami mendatangkan secara bertahap, kami lihat dulu hasilnya, kalau memang bagus akan kami datangkan lagi," katanya.

Menurut dia, daging kerbau impor dalam bentuk beku tersebut akan dijual dengan harga Rp60.000 per kg. Harga jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga daging kerbau di pasaran yang hampir sama dengan daging sapi yaitu di kisaran Rp80.000-Rp100.000 per kg.

Meski lebih murah, dia menegaskan daging kerbau impor tersebut bukan untuk menekan harga daging sapi tetapi lebih sebagai alternatif lain bagi masyarakat.

"Kalau mereka ingin mengkonsumsi daging dengan harga yang lebih murah bisa dengan daging kerbau ini. Kalau dari sisi kualitas tetap terjamin karena pada proses importasi ini kami juga melewati Badan Karantina," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan sejauh ini populasi kerbau di Jawa Tengah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kalau populasi kerbau di Jawa Tengah mencapai 65.000 ekor, sedangkan dari data kami rata-rata pemotongan kerbau di Jawa Tengah dalam kurun waktu satu tahun sebanyak 11.418 ekor," katanya.

Dia mengatakan melihat angka surplus tersebut, Jawa Tengah tidak perlu mendatangkan daging kerbau dari luar provinsi bahkan luar negeri.

Berdasarkan data, lima daerah dengan populasi kerbau tertinggi yaitu Kabupaten Pemalang dengan populasi 8.000 ekor, Brebes sebanyak 7.700 ekor, Magelang sebanyak 6.000 ekor, Tegal sebanyak 5.000 ekor, dan Jepara sebanyak 4.000 ekor.

Sedangkan lima daerah dengan tingkat penyembelihan tertinggi yaitu Cilacap sebanyak 3.482 ekor, Demak sebanyak 2.283 ekor, Pemalang sebanyak 1.599 ekor, Jepara sebanyak 1.500 ekor dan Grobogan sebanyak 701 ekor.

"Tingkat konsumsi daging kerbau di Jawa Tengah ini relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan populasinya karena hanya beberapa daerah saja yang mengkonsumsi daging kerbau," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024