Semarang, ANTARA JATENG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis rencana pembangunan pabrik garam berkualitas dapat segera terealisasi.
"Saat ini studi kelayakan pembangunan pabrik garam masih disusun dan ditargetkan selesai akhir Maret 2017 sehingga kami optimistis bisa segera terealisasi," kata Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Pemprov Jateng Peni Rahayu di Semarang, Jumat.
Menurut dia, jika studi kelayakan selesai disusun, maka pembangunan pabrik garam berkualitas bisa dapat langsung dimulai sesuai dengan target yakni pada 2017.
Ia menjelaskan bahwa pabrik garam yang akan dibangun itu nantinya menggunakan bahan baku yang berasal dari petani garam lokal dan kemudian diolah agar menghasilkan garam kualitas dengan kadar yodium garam atau Natrium Chlorida (NaCl) mencapai angka 96.
"Saat ini garam rakyat yang ada rata-rata NaCl-hanya sekitar 86 sehingga diharapkan nanti jika menggunakan teknologi tertentu, NaCl-nya bisa lebih tinggi," ujarnya.
Kendati demikian, teknologi yang dibuat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini masih diperhitungkan biayanya karena untuk mengalirkan air laut butuh lahan sangat luas.
"Semakin luas area lahan untuk perlintasan air lautnya, maka kualitas garam makin bersih dan kadar NaCl makin tinggi," katanya.
Terkait dengan lokasi pembangunan pabrik garam, Peni menyebutkan ada dua pilihan yakni di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.
Jika dilihat dari produktifitas, kata dia, Kabupaten Pati lebih layak karena jumlah produksi selama ini tertinggi se-Jateng, meskipun ada kendala terkait dengan ketersediaan lahan.
"Yang jelas, adanya pabrik garam ini bertujuan mengendalikan harga ketika ada panen raya agar harga tidak anjlok karena dipermainkan tengkulak dan petani garam dapat menjual produksinya ke pabrik milik pemerintah dengan harga yang ditetapkan," ujarnya.
"Saat ini studi kelayakan pembangunan pabrik garam masih disusun dan ditargetkan selesai akhir Maret 2017 sehingga kami optimistis bisa segera terealisasi," kata Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Pemprov Jateng Peni Rahayu di Semarang, Jumat.
Menurut dia, jika studi kelayakan selesai disusun, maka pembangunan pabrik garam berkualitas bisa dapat langsung dimulai sesuai dengan target yakni pada 2017.
Ia menjelaskan bahwa pabrik garam yang akan dibangun itu nantinya menggunakan bahan baku yang berasal dari petani garam lokal dan kemudian diolah agar menghasilkan garam kualitas dengan kadar yodium garam atau Natrium Chlorida (NaCl) mencapai angka 96.
"Saat ini garam rakyat yang ada rata-rata NaCl-hanya sekitar 86 sehingga diharapkan nanti jika menggunakan teknologi tertentu, NaCl-nya bisa lebih tinggi," ujarnya.
Kendati demikian, teknologi yang dibuat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini masih diperhitungkan biayanya karena untuk mengalirkan air laut butuh lahan sangat luas.
"Semakin luas area lahan untuk perlintasan air lautnya, maka kualitas garam makin bersih dan kadar NaCl makin tinggi," katanya.
Terkait dengan lokasi pembangunan pabrik garam, Peni menyebutkan ada dua pilihan yakni di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.
Jika dilihat dari produktifitas, kata dia, Kabupaten Pati lebih layak karena jumlah produksi selama ini tertinggi se-Jateng, meskipun ada kendala terkait dengan ketersediaan lahan.
"Yang jelas, adanya pabrik garam ini bertujuan mengendalikan harga ketika ada panen raya agar harga tidak anjlok karena dipermainkan tengkulak dan petani garam dapat menjual produksinya ke pabrik milik pemerintah dengan harga yang ditetapkan," ujarnya.