Semarang, ANTARA JATENG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyarankan penyelenggaraan festival secara rutin, seperti festival kuliner untuk mempromosikan pasar tradisional agar ramai pembeli.

"Seperti di Pasar Bulu. Lokasinya sebenarnya strategis, di pusat kota, tetapi belum berimbang dengan ramainya pengunjung atau pembeli," kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Wiwin Subiyono di Semarang, Selasa.

Pemerintah Kota Semarang, menurut dia, bisa mencontoh daerah-daerah lain yang rutin menggelar festival di pasar-pasar tradisional, seperti Banyuwangi yang bisa menggelar sampai 25 festival di pasar dalam setahun.

Politikus Partai Demokrat itu menilai perlunya upaya inovatif dari pemerintah kota setempat untuk meramaikan pasar tradisional, setelah direvitalisasi yang semestinya berdampak positif dengan pasar kian ramai.

"Bisa saja dengan festival kuliner. Kenapa kuliner? Keberadaan titik kuliner saat ini juga merupakan langkah inovatif untuk meramaikan pasar. Sebaiknya, kuliner bukan hanya malam hari, tetapi siang hari juga," katanya.

Yang jelas, Wiwin sangat mendukung langkah revitalisasi pasar yang digencarkan Pemkot Semarang, tetapi harus diiringi dengan upaya-upaya inovatif untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perekonomian di pasar tradisional.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan Pasar Bulu merupakan salah satu dari sembilan pasar tradisional di Kota Semarang yang dioptimalkan seiring dengan rampungnya langkah revitalisasi pasar.

Ia mengakui selama ini keberadaan Pasar Bulu pascarevitalisasi justru sepi pembeli padahal bangunannya baru yang jelas lebih bagus dan bersih, salah satunya disebabkan banyak pedagang enggan menempati lantai tiga pasar.

Langkah awal, Dinas Perdagangan sudah memasukkan sebanyak 50 pedagang ke pasar tersebut, disusul dengan penertiban kios-kios yang berada di bagian depan pasar agar segera dimanfaatkan secara maksimal oleh pedagang.

"Kalau ada kios yang tidak dimanfaatkan oleh pedagang akan kami tarik (izin usaha) dan memberikan kepada mereka yang lebih berkomitmen. Apalagi, kalau sampai ada yang ketahuan memperjual-belikan kios," tegasnya.

Selain itu, Fajar mengatakan upaya menghidupkan Pasar Bulu juga dilakukan dengan mengajak kerja sama salah satu pengusaha warung kopi untuk berinvestasi dan membuka usaha di pasar tersebut agar semakin ramai pengunjung.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024