Batang, Jateng, ANTARA JATENG - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah masih menelusuri dugaan tindakan malapraktik yang dilakukan oleh dokter "R" dan "S" terhadap pasien amandel Yoyok Agung Setiawan.

Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Kabupaten Batang Budi Setiajit, di Batang, Rabu, mengatakan bahwa korban Yoyok Agung Setiawan (31), warga Kecamatan Warungasem meninggal setelah menjalani operasi di ruang recovery dan dipindahkan ke ruang bangsal pada Kamis (26/1).

"Jadi, saat ini kami masih menelusuri dari sebelum dan saat dilakukan proses operasi, dan hingga saat dilakukan peralihan ke ruang recovery dan ke bangsal," katanya lagi.

Menurut dia, tahapan penelusuran atas dugaan malapraktik ini terus dilakukan oleh RSUD dari persiapan, pengecekan, diagnogsa apakah perlu dilakukan tindakan operasi, kelengkapan alat laboratorium, persyaratan administrasi yang dipenuhi dokter, dan evaluasi dalam tindakan operasi.

Pada tahapan-tahapan ini, kata dia, untuk sementara ini dugaan terjadi tindakan malapraktik belum bisa dikatakan ada.

"Justru yang menjadi masalah adalah kami belum bisa menyimpulkan resume sebagai penyebab kematian. Baru saja kami melakukan rapat legal audit tetapi penyebab kematian belum ditemukan," katanya pula.

Ia mengatakan RSUD sudah mengumpulkan pihak manajemen, dokter, serta data-data yang telah untuk mendapatkan masukan-masukan terkait dengan adanya dugaan kasus ini.

"Kami akan kumpulkan lagi, bahkan jika perlu RSUD akan mengkonsultasikan kasus dugaan malapraktik ini pada RSUD Karyadi Semarang untuk memastikan penyebab kematian pasien," katanya pula.

Selain itu, kata dia, ada informasi pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jateng akan melakukan autopsi pada korban pasien amandel ini yang akan mempermudah penyebab kematian Yoyok Agung Setiawan.

"Semua ini, kami lakukan untuk mengambil langkah yang terbaik untuk mengetahui apakah terjadi malapraktik atau tidak," katanya pula.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024