Magelang, ANTARA JATENG - Sebanyak 13 rupang-rupang dibersihkan menggunakan air kembang oleh warga keturunan Tionghoa menjelang Tahun Baru Imlek 2568 di Tempat Ibadah Tri Dharma Kelenteng Liong Hok Bio, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.
Mereka memulai kegiatan itu dengan persembahyangan selama beberapa saat di kelenteng tersebut yang dipimpin Pendeta Muda Tyong Swee Nyo. Tahun Baru Imlek 2568 jatuh pada Sabtu (28/1).
Pembersihan terhadap 13 rupang-rupang itu dengan menggunakan air kembang lalu mengelap patung dewa-dewi tersebut dengan kain. Mereka membersihkan kotoran yang ada di altar tempat patung dewa-dewi disemayamkan dan berbagai tempat lainnya di kompleks kelenteng tersebut.
Berbagai rupang yang dibersihkan dari kotoran atau debu itu, antara lain Jian Shou Jian Yen Kwan Shie Im Po Sat, Nabi Khong Cu, Sang Hyang Buddha Gautama, dan Thay Sang Lauw Cin, sedangkan rupang yang oleh warga keturunan Tionghoa di kota setempat sebagai dituakan Kongco Hok Tik Cing Shien, Makcopo Thian Siang Sing Bo, Kongco Kwee Sing Ong, Kongco Kwan Sing Tee Koen, dan Kongco Hian Thian Sing Tee.
Ketua Yayasan Tri Bakti yang mengelola kelenteng itu, Paul Chandra Wesi Aji, mengatakan pembersihan rupang-rupang dilakukan seminggu sebelum Imlek didahului dengan persembahyangan oleh umat Tri Dharma, sebagai simbol bahwa umat membersihkan batin untuk merayakan Imlek.
Tema Imlek tahun ini, katanya, "Kita Rajut Terus Kebhinekaan untuk Memperkokoh NKRI" dengan maksud bahwa Imlek sebagai kesempatan yang baik bagi umat Tri Dharma untuk mendoakan terwujudnya ketenteraman dan kedamaian seluruh masyarakat Indonesia, serta semakin kuatnya semangat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Umat juga mendoakan agar perekonomian semakin membaik pada masa mendatang, setiap manusia selalu berhati-hati dan bersabar, tetapi juga cekatan dan semakin rajin, sebagaimana disimbolkan dalam shio ayam yang rajin bangun pagi lalu cekatan bekerja," katanya.
Ketua Harian Yayasan Tri Bakti Wong Shoek Lie mengatakan rangkaian perayaan Imlek oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Magelang antara lain dengan kegiatan pembagian sembako dan donor darah.
Umat juga akan melakukan prosesi persembahyangan bertepatan dengan Tahun Baru Imlek di kelenteng setempat, menggelar kirab budaya Cap Go Meh melewati jalan-jalan utama di kota setempat dengan melibatkan 10 kelompok kesenian tradisional.
Mereka memulai kegiatan itu dengan persembahyangan selama beberapa saat di kelenteng tersebut yang dipimpin Pendeta Muda Tyong Swee Nyo. Tahun Baru Imlek 2568 jatuh pada Sabtu (28/1).
Pembersihan terhadap 13 rupang-rupang itu dengan menggunakan air kembang lalu mengelap patung dewa-dewi tersebut dengan kain. Mereka membersihkan kotoran yang ada di altar tempat patung dewa-dewi disemayamkan dan berbagai tempat lainnya di kompleks kelenteng tersebut.
Berbagai rupang yang dibersihkan dari kotoran atau debu itu, antara lain Jian Shou Jian Yen Kwan Shie Im Po Sat, Nabi Khong Cu, Sang Hyang Buddha Gautama, dan Thay Sang Lauw Cin, sedangkan rupang yang oleh warga keturunan Tionghoa di kota setempat sebagai dituakan Kongco Hok Tik Cing Shien, Makcopo Thian Siang Sing Bo, Kongco Kwee Sing Ong, Kongco Kwan Sing Tee Koen, dan Kongco Hian Thian Sing Tee.
Ketua Yayasan Tri Bakti yang mengelola kelenteng itu, Paul Chandra Wesi Aji, mengatakan pembersihan rupang-rupang dilakukan seminggu sebelum Imlek didahului dengan persembahyangan oleh umat Tri Dharma, sebagai simbol bahwa umat membersihkan batin untuk merayakan Imlek.
Tema Imlek tahun ini, katanya, "Kita Rajut Terus Kebhinekaan untuk Memperkokoh NKRI" dengan maksud bahwa Imlek sebagai kesempatan yang baik bagi umat Tri Dharma untuk mendoakan terwujudnya ketenteraman dan kedamaian seluruh masyarakat Indonesia, serta semakin kuatnya semangat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Umat juga mendoakan agar perekonomian semakin membaik pada masa mendatang, setiap manusia selalu berhati-hati dan bersabar, tetapi juga cekatan dan semakin rajin, sebagaimana disimbolkan dalam shio ayam yang rajin bangun pagi lalu cekatan bekerja," katanya.
Ketua Harian Yayasan Tri Bakti Wong Shoek Lie mengatakan rangkaian perayaan Imlek oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Magelang antara lain dengan kegiatan pembagian sembako dan donor darah.
Umat juga akan melakukan prosesi persembahyangan bertepatan dengan Tahun Baru Imlek di kelenteng setempat, menggelar kirab budaya Cap Go Meh melewati jalan-jalan utama di kota setempat dengan melibatkan 10 kelompok kesenian tradisional.