Semarang, Antara Jateng - Produk teknologi informasi berupa alat antisadap buatan PT Indoguardika Cipta Kreasi akan dipamerkan pada pameran industri pertahanan berskala internasional Indo Defence 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta, mulai 2 hingga 5 November.
Produk PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) adalah salah satu di antara 750 perusahaan dari 55 negara yang mengikuti pameran atas prakarsa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, kata Direktur Utama PT ICK Agung S. Bakti, M.Si. kepada Antara Jateng, Selasa pagi.
Produk unggulan teknologi antisadap buat PT ICK, kata Agung, berada di Paviliun Indonesia yang marupakan salah satu di antara 30 paviliun dari sejumlah negara, antara lain, Jerman, India, Italia, Australia, Korea Selatan, Prancis, Turki, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Belarus, Republik Ceko, Ukraina, dan Slovakia.
"Pada hari kedua, 3 November 2016, kami akan meluncurkan produk baru," kata Agung tanpa menyebutkan jenis produknya.
Sebelumnya, PT ICK mengikuti pameran internasional ADAS 2016 di World Trade Centre, Metro Manila, Filipina, 28 s.d. 30 September 2016.
Dalam pameran tersebut, terdapat empat perusahaan teknologi keamanan dan pertahanan Indonesia yang terdiri atas tiga BUMN (PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Nusantara Turbin & Propulsi) dan satu badan usaha milik swasta (BUMS) PT ICK.
Agung menegaskan kembali bahwa Indonesia memiliki potensi besar membangun kemandirian industri partahanan nasional. Apalagi, industri pertahanan lekat dengan kedaulatan dan pribadi bangsa.
Produk PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) adalah salah satu di antara 750 perusahaan dari 55 negara yang mengikuti pameran atas prakarsa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, kata Direktur Utama PT ICK Agung S. Bakti, M.Si. kepada Antara Jateng, Selasa pagi.
Produk unggulan teknologi antisadap buat PT ICK, kata Agung, berada di Paviliun Indonesia yang marupakan salah satu di antara 30 paviliun dari sejumlah negara, antara lain, Jerman, India, Italia, Australia, Korea Selatan, Prancis, Turki, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Belarus, Republik Ceko, Ukraina, dan Slovakia.
"Pada hari kedua, 3 November 2016, kami akan meluncurkan produk baru," kata Agung tanpa menyebutkan jenis produknya.
Sebelumnya, PT ICK mengikuti pameran internasional ADAS 2016 di World Trade Centre, Metro Manila, Filipina, 28 s.d. 30 September 2016.
Dalam pameran tersebut, terdapat empat perusahaan teknologi keamanan dan pertahanan Indonesia yang terdiri atas tiga BUMN (PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Nusantara Turbin & Propulsi) dan satu badan usaha milik swasta (BUMS) PT ICK.
Agung menegaskan kembali bahwa Indonesia memiliki potensi besar membangun kemandirian industri partahanan nasional. Apalagi, industri pertahanan lekat dengan kedaulatan dan pribadi bangsa.