Magelang, Antara Jateng - Sembilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Jawa Tengah maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-29 di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, pada 8-11 Agustus 2016.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMM, Mujahidun di Magelang, Rabu, mengatakan dari sejumlah mahasiswa tersebut lima orang di antaranya telah lolos seleksi dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M).
"Mereka berhasil mendapatkan tiket maju ke Pimnas setelah lolos seleksi dengan judul proposal Pelatihan Pembuatan Pasta Gigi Herbal 'Lime Kagi' Penghilang Karang Gigi Dusun Kwilet, Ketunggeng," katanya.
Selain itu, katanya UMM juga mengirimkan empat mahasiswa untuk mengikuti Pimnas Investment Summit (PIS). Mereka mengusung tema proposal PKM berjudul Gelek Usang, Gel Ekstrak Daun Pisang sebagai Inovasi Penyembuh Luka yang Efektif.
PIS merupakan rangkaian kegiatan Pimnas berupa pameran hasil kreativitas mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan untuk mempertemukan perwujudan kreativitas mahasiswa dengan para pelaku usaha.
"Melalui PIS diharapkan hasil kreativitas mahasiswa dapat diaplikasikan secara komersil dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat secara luas. Selain itu pengusaha atau perusahaan dapat melakukan negosiasi kerja sama secara langsung dengan para mahasiswa dalam ajang PIS tersebut," katanya.
Mujahidun mengatakan, tradisi untuk mengirim wakil mahasiswa mengikuti Pimnas mulai digalakkan sejak tahun lalu.
"Kali ini kami bentuk tim dan persiapan khusus agar wakil UM Magelang dapat kembali menorehkan prestasi di ajang prestisius ini," katanya.
Ketua kelompok PKM-M UMM, Fajar Ardi Saputra mengatakan kelompoknya mendapat dana senilai Rp10 juta dari Dikti yang digunakan untuk melakukan empat kegiatan di Desa Kliwet, yakni pre test dan kajian sosialisasi bahaya karang gigi, kajian sosialisasi perijinan industri rumah tangga, demonstrasi pembuatan pasta gigi serta post test PKM-M.
Ia mengatakan kegiatan pengabdian tersebut dilakukan berdasarkan kondisi warga Dusun Kwilet, Desa Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Magelang yang memiliki permasalahan dalam kesehatan gigi terutama karang gigi.
"Bahkan warga juga belum mengetahui mengenai penyakit karang gigi mulai dari definisi, penyebab, hingga bahayanya. Mereka juga belum mengetahui bahwa jeruk nipis bisa digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan pasta gigi herbal penghilang karang gigi," katanya.
Selain itu, banyak dari warga yang menderita karang gigi karena mereka tidak menerapkan pola hidup sehat.
Ia menuturkan di Dusun Kliwet sekarang sudah terbentuk komunitas "Gigi Sehat Anti Karang Gigi" agar warga bisa memproduksi sekaligus menggunakan pasta gigi herbal "Lime Kagi" serta menerapkan pola hidup sehat dengan peduli pada kesehatan gigi mereka.
"Selain memproduksi untuk diri sendiri, diharapkan warga bisa memproduksi pasta gigi herbal untuk dipasarkan dan menjadikan pasta gigi herbal 'Lime Kagi' sebagai hasil IRT dari komunitas Gigi Sehat Anti Karang Gigi yang dapat membantu perekonomian warga terutama anggota komunitas," katanya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMM, Mujahidun di Magelang, Rabu, mengatakan dari sejumlah mahasiswa tersebut lima orang di antaranya telah lolos seleksi dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M).
"Mereka berhasil mendapatkan tiket maju ke Pimnas setelah lolos seleksi dengan judul proposal Pelatihan Pembuatan Pasta Gigi Herbal 'Lime Kagi' Penghilang Karang Gigi Dusun Kwilet, Ketunggeng," katanya.
Selain itu, katanya UMM juga mengirimkan empat mahasiswa untuk mengikuti Pimnas Investment Summit (PIS). Mereka mengusung tema proposal PKM berjudul Gelek Usang, Gel Ekstrak Daun Pisang sebagai Inovasi Penyembuh Luka yang Efektif.
PIS merupakan rangkaian kegiatan Pimnas berupa pameran hasil kreativitas mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan untuk mempertemukan perwujudan kreativitas mahasiswa dengan para pelaku usaha.
"Melalui PIS diharapkan hasil kreativitas mahasiswa dapat diaplikasikan secara komersil dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat secara luas. Selain itu pengusaha atau perusahaan dapat melakukan negosiasi kerja sama secara langsung dengan para mahasiswa dalam ajang PIS tersebut," katanya.
Mujahidun mengatakan, tradisi untuk mengirim wakil mahasiswa mengikuti Pimnas mulai digalakkan sejak tahun lalu.
"Kali ini kami bentuk tim dan persiapan khusus agar wakil UM Magelang dapat kembali menorehkan prestasi di ajang prestisius ini," katanya.
Ketua kelompok PKM-M UMM, Fajar Ardi Saputra mengatakan kelompoknya mendapat dana senilai Rp10 juta dari Dikti yang digunakan untuk melakukan empat kegiatan di Desa Kliwet, yakni pre test dan kajian sosialisasi bahaya karang gigi, kajian sosialisasi perijinan industri rumah tangga, demonstrasi pembuatan pasta gigi serta post test PKM-M.
Ia mengatakan kegiatan pengabdian tersebut dilakukan berdasarkan kondisi warga Dusun Kwilet, Desa Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Magelang yang memiliki permasalahan dalam kesehatan gigi terutama karang gigi.
"Bahkan warga juga belum mengetahui mengenai penyakit karang gigi mulai dari definisi, penyebab, hingga bahayanya. Mereka juga belum mengetahui bahwa jeruk nipis bisa digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan pasta gigi herbal penghilang karang gigi," katanya.
Selain itu, banyak dari warga yang menderita karang gigi karena mereka tidak menerapkan pola hidup sehat.
Ia menuturkan di Dusun Kliwet sekarang sudah terbentuk komunitas "Gigi Sehat Anti Karang Gigi" agar warga bisa memproduksi sekaligus menggunakan pasta gigi herbal "Lime Kagi" serta menerapkan pola hidup sehat dengan peduli pada kesehatan gigi mereka.
"Selain memproduksi untuk diri sendiri, diharapkan warga bisa memproduksi pasta gigi herbal untuk dipasarkan dan menjadikan pasta gigi herbal 'Lime Kagi' sebagai hasil IRT dari komunitas Gigi Sehat Anti Karang Gigi yang dapat membantu perekonomian warga terutama anggota komunitas," katanya.