Bandung, Antara Jateng - Bobot Arya Permana (10), bocah penderita obesitas ekstrem asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung turun dari 190 kg menjadi 186 kg, setelah masuk rumah sakit sejak empat hari lalu.
"Alhamdulillah sejak hari pertama dirawat di RSHS, berat badannya turun terus. Hari pertama itu turun sampai 1,4 kg. Kalau sekarang berat badan Arya sekitar 186,8 kg," kata ayah kandung Arya Permana, yakni Ade Somatri, ketika dihubungi Antara, Kamis.
Menurut dia, susutnya bobot Arya dari 190 menjadi 186 kg berkat menu diet yang diberikan oleh tim dokter RSHS Bandung yang menangangi anak bungsunya tersebut. "Jadi selama di sini, anak saya dikasih menu diet. Menu dietnya itu nasinya diganti sama nasi merah, sayuran dan buahnya diperbanyak. Daging ayam juga masih dikasih tapi porsinya dikurangi," ujar Ade.
Ia mengatakan saat ini tim dokter yang menangangi anaknya akan mengurangi jumlah asupan kalori terhadap anaknya dari 2.500 menjadi sekitar 2.000 kalori per harinya. "Jadi Arya itu, kata tim dokter bisa melalui asupan kalori 2.500 per hari dan sekarang jumlah kalorinya mau diturunkan menjadi 2.000 kalori mulai hari ini," kata dia.
Dirinya mengakui bahwa selama empat hari dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung, anaknya merasakan jenuh. "Kalau jenuh mah pasti, walaupun setiap pagi, siang dan sore dokter suka ngajak jalan-jalan Arya di lorong ruangannya yang memiliki panjang sekitar 25 meter," kata dia.
Keberadaan Arya ini makin mengemuka setelah dia tiba di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin (11/7) siang. Dia dijadwalkan menjalani perawatan khusus untuk mengatasi kegemukan badannya itu selama dua pekan di rumah sakit tersebut.
Bocah kelas 3 SD ini datang didampingi orangtuanya, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati.
Saat ini, anak bungsu dari pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini menempati sebuah ruangan di Lantai II Gedung Kemuning Ruang Kenanga RSHS Bandung
"Alhamdulillah sejak hari pertama dirawat di RSHS, berat badannya turun terus. Hari pertama itu turun sampai 1,4 kg. Kalau sekarang berat badan Arya sekitar 186,8 kg," kata ayah kandung Arya Permana, yakni Ade Somatri, ketika dihubungi Antara, Kamis.
Menurut dia, susutnya bobot Arya dari 190 menjadi 186 kg berkat menu diet yang diberikan oleh tim dokter RSHS Bandung yang menangangi anak bungsunya tersebut. "Jadi selama di sini, anak saya dikasih menu diet. Menu dietnya itu nasinya diganti sama nasi merah, sayuran dan buahnya diperbanyak. Daging ayam juga masih dikasih tapi porsinya dikurangi," ujar Ade.
Ia mengatakan saat ini tim dokter yang menangangi anaknya akan mengurangi jumlah asupan kalori terhadap anaknya dari 2.500 menjadi sekitar 2.000 kalori per harinya. "Jadi Arya itu, kata tim dokter bisa melalui asupan kalori 2.500 per hari dan sekarang jumlah kalorinya mau diturunkan menjadi 2.000 kalori mulai hari ini," kata dia.
Dirinya mengakui bahwa selama empat hari dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung, anaknya merasakan jenuh. "Kalau jenuh mah pasti, walaupun setiap pagi, siang dan sore dokter suka ngajak jalan-jalan Arya di lorong ruangannya yang memiliki panjang sekitar 25 meter," kata dia.
Keberadaan Arya ini makin mengemuka setelah dia tiba di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin (11/7) siang. Dia dijadwalkan menjalani perawatan khusus untuk mengatasi kegemukan badannya itu selama dua pekan di rumah sakit tersebut.
Bocah kelas 3 SD ini datang didampingi orangtuanya, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati.
Saat ini, anak bungsu dari pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini menempati sebuah ruangan di Lantai II Gedung Kemuning Ruang Kenanga RSHS Bandung