Sabang, Aceh, Antara Jateng - Pemerintah melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan membangun Stasiun Penelitian Lapangan Kelautan di Sabang Provinsi Aceh.
Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam, di Sabang, Kamis, membenarkan pemerintah pusat melalui LIPI akan membangun stasiun kelautan itu pada tahun anggaran 2017 dengan sumber dana APBN.
"Tahun 2017, Insya Allah LIPI akan membangun Stasiun Penelitian Lapangan Kelautan di Gampong Krueng Raya Kecamatan Sukakarya, Sabang," kata Zulkifli lagi.
Dia menyatakan, rencana pembagunan stasiun kelautan LIPI di Pulau Weh itu merupakan program pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan Indonesia yang diawali dari poros maritim.
"Kehadiran LIPI sebagai wujud kemajuan bangsa yang diawali dari wilayah paling barat Indonesia," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kehadiran LIPI di Pulau Weh merupakan sejarah baru bagi perkembangan kelautan Aceh serta Indonesia, mengingat Sabang diapit Selat Malaka dan Samudra Hindia berbatasan langsung dengan India, Malaysia, dan Thailand.
"Kehadiran LIPI juga akan mempercepat promosi wisata bahari yang dimiliki Pulau Weh, dan kepada generasi muda diharapkan dapat mempersiapkan diri dari sisi ilmu pengetahuan," katanya pula.
Ia menambahkan, jika rencana LIPI itu berjalan sesuai dengan harapan, membutuhkan ribuan tenaga kerja, sehingga kepada masyarakat setempat diharapkan dapat mempersiapkan diri menyambut kehadiran LIPI.
"Sudah saatnya kita awali pembangunan dari poros maritim, mengingat luas laut kita 75 persen dari daratan. Adanya stasiun LIPI itu akan lahir tokoh-tokoh baru yang fokus pada perkembangan dan kemajuan bangsa melalui kelautan," katanya lagi.
Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam, di Sabang, Kamis, membenarkan pemerintah pusat melalui LIPI akan membangun stasiun kelautan itu pada tahun anggaran 2017 dengan sumber dana APBN.
"Tahun 2017, Insya Allah LIPI akan membangun Stasiun Penelitian Lapangan Kelautan di Gampong Krueng Raya Kecamatan Sukakarya, Sabang," kata Zulkifli lagi.
Dia menyatakan, rencana pembagunan stasiun kelautan LIPI di Pulau Weh itu merupakan program pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan Indonesia yang diawali dari poros maritim.
"Kehadiran LIPI sebagai wujud kemajuan bangsa yang diawali dari wilayah paling barat Indonesia," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kehadiran LIPI di Pulau Weh merupakan sejarah baru bagi perkembangan kelautan Aceh serta Indonesia, mengingat Sabang diapit Selat Malaka dan Samudra Hindia berbatasan langsung dengan India, Malaysia, dan Thailand.
"Kehadiran LIPI juga akan mempercepat promosi wisata bahari yang dimiliki Pulau Weh, dan kepada generasi muda diharapkan dapat mempersiapkan diri dari sisi ilmu pengetahuan," katanya pula.
Ia menambahkan, jika rencana LIPI itu berjalan sesuai dengan harapan, membutuhkan ribuan tenaga kerja, sehingga kepada masyarakat setempat diharapkan dapat mempersiapkan diri menyambut kehadiran LIPI.
"Sudah saatnya kita awali pembangunan dari poros maritim, mengingat luas laut kita 75 persen dari daratan. Adanya stasiun LIPI itu akan lahir tokoh-tokoh baru yang fokus pada perkembangan dan kemajuan bangsa melalui kelautan," katanya lagi.