"Dalam kondisi normal, permintaan darah meningkat dari 130 kantong per hari menjadi 150 kantong per hari. Permintaan trombosit juga meningkat," kata staf Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela UDD PMI Cabang Banyumas Yapto Indrawan di sela-sela kegiatan "Indonesia Berdonor" yang digelar Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Menurut dia, peningkatan kebutuhan darah itu terjadi karena banyaknya korban demam berdarah dengue (DBD) di berbagai rumah sakit.

Oleh karena terjadi peningkatan permintaan, kata dia, UDD PMI Banyumas berupaya meningkatkan produksi dengan berbagai upaya agar semua kebutuhan darah dapat terpenuhi.

"Alhamdulillah berdasarkan pengecekan terakhir, semua kebutuhan darah dapat terpenuhi. Jadi, walaupun ada lonjakan (permintaan), kami tetap bisa memenuhi," katanya.

Ia mengatakan bahwa hingga Selasa (1/3), stok darah di UDD PMI Banyumas masih mencukupi kebutuhan untuk enam hari atau sekitar 700 kantong.

Lebih lanjut, Yapto mengakui bahwa UDD PMI Banyumas sempat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan darah golongan AB dari pasien DBD karena rata-rata produksi darah golongan AB hanya tujuh kantong per hari.

"Cara mengatasinya, kami mengundang para donor yang bergolongan darah AB di sekitar Banyumas. Kami juga ada kerja sama khusus untuk golongan AB, kami juga sempat mengambil dari UTD (Unit Transfusi Darah) lain seperti UTD PMI Purbalingga saat terjadi lonjakan drastis dan waktunya pendek," katanya.


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024