"Kami ingin memulai dengan memperbaiki kebobrokan manajemen selama ini," kata Ketua KSP Intidana Budiman Gandi Suparman saat RAT Tahun Buku 2015 KSP Intidana di Semarang, Sabtu.

Dalam forum itu, kata dia, dimohonkan persetujuan kepada anggota untuk melakukan audit, baik yang bersifat umum (general audit) maupun audit investigasi berkaitan dengan aset-aset yang dimiliki.

Menurut dia, persetujuan juga dimintakan kepada anggota agar dana yang selama ini diblokir oleh Bank Mandiri bisa dibuka karena merupakan dana angggota yang dibukukan cabang-cabang KSP Intidana.

"Kalau blokir dibuka, secepatnya kami memulai mengatur pembayaran dalam skema pembayaran sehingga tidak dinilai wanprestasi. Dana yang diblokir Bank Mandiri mencapai Rp25 miliar," katanya.

Budiman menjelaskan dalam RAT itu juga dimintakan persetujuan untuk mencabut dan menonaktifkan secara permanen Handoko sebagai Ketua KSP Intidana karena melanggar aturan mengenai perkoperasian.

Status Handoko sebagai anggota, katanya, juga dicabut karena dinilai tidak sesuai dengan AD/ART KSP Intidana sekaligus juga membatalkan pengangkatan Jeanny Widijanto sebagai general manager.

"Kami ingin KSP Intidana kembali ke jatidiri koperasi yang sebenarnya. Koperasi itu kan tidak bisa 'one-man show'. Keputusan tertinggi diputuskan dalam RAT, bukan pribadi," katanya.

Dengan dilakukannya audit investigasi, kata dia, bisa diketahui seluruh aset, baik atas nama Handoko atau bukan yang tercatat sebagai aset KSP Intidana yang diharapkan bisa dikembalikan.

"Dengan audit investigasi, bisa diketahui mana aset-aset yang efektif dan tidak yang kemudian bisa dijual menjadi dana segar. Kami akan mengatur skema pembayaran kepada anggota," katanya.

Berkaitan dengan dana yang diblokir, Budiman mengatakan Bank Mandiri sebenarnya tidak bisa "membekukan" dana KSP Intidana karena koperasi itu bekerja sama atas nama instansi, bukan personal.

"Kami mengharapkan Bank Mandiri membuka diri. Jangan memasukkan kasus seolah-olah ranah pribadi. Meski spesimen bank atas nama Handoko, bukan berarti merupakan uang milik Handoko," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024