Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Temanggung Harnani Imtikhandari di Temanggung, Selasa, mengatakan dari luasan sawah tersebut mendapat stimulan premi asuransi Rp90 juta.

Dia menjelaskan stimulan premi tersebut nantinya bakal dialokasikan di daerah yang rawan puso, baik karena kekeringan maupun serangan hama.

"Kami rencanakan untuk Kecamatan Jumo dan Selopampang yang merupakan daerah rawan serangan hama tikus dan di Kecamatan Kandangan merupakan daerah rawan kekeringan," katanya.

Ia menuturkan melalui asuransi pertanian tersebut, jika nanti terjadi kegagalan panen, antara lain karena serangan hama, maka petani bakal mendapat ganti.

"Secara teknis kami belum tahu persis karena petunjuk pelaksanaannya belum turun, termasuk asuransi mana yang bakal melakukannya kami belum tahu," katanya.

Ia mengatakan untuk Kabupaten Temanggung, pelaksanaan asuransi pertanian baru merupakan percontohan, sedangkan untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah yang menjadi embrio asuransi itu adalah Kabupaten Batang.

"Pemerintah sekadar mendorong petani dengan premi asuransi tersebut, ke depan jika petani sudah mengetahui manfaatnya diharapkan bisa mandiri," katanya.

Ia mengatakan kalau mandiri, petani mengasuransikan kegiatannya sendiri. Hal itu sudah dilakukan petani di Kabupaten Ngawi dan Madiun, Jawa Timur.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024