"Ada dua lokasi hunian tetap yang akan diresmikan, yakni di Desa Pandansari, Kecamatan Wanayasa, dan Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar," katanya didampingi Wakil Bupati Hadi Supeno di Banjarnegara, Selasa.

Bupati mengatakan hal itu kepada wartawan saat jumpa pers terkait refleksi 184 tahun Kabupaten Banjarnegara serta persiapan Festival Serayu Banjarnegara II Tahun 2015 dan Kongres Sungai Indonesia di Balai Budaya Banjarnegara.

Menurut dia, hunian tetap di Dusun Gunungputih, Desa Pandansari, berupa 23 unit rumah yang ditujukan untuk keluarga korban tanah longsor di Dusun Wadasinatar merupakan bantuan program kepedulian sosial (Corporate Social Responsibility-CSR) PT Bank Rakyat Indonesia.

"Hunian tetap di Desa Pandansari akan diresmikan oleh Ibu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada hari Rabu (26/8) usai membuka Kongres Sungai Indonesia yang sedianya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa Presiden Jokowi tetap akan menghadiri Kongres Sungai Indonesia pada hari Jumat (28/8) guna memberikan pidato utama yang berjudul "Restorasi Sungai untuk Kesejahteraan Masyarakat".

Setelah menghadiri Kongres Sungai Indonesia, kata dia, Presiden Jokowi akan menuju Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, guna meninjau lahan bekas tanah longsor serta meresmikan hunian tetap bagi 27 keluarga korban longsor Jemblung yang berlokasi di Dusun Dusun Suren, Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar.

"Insya Allah, Presiden bukan sekadar menandatangani prasasti. Semua sertifikat tanah untuk para penghuni (keluarga korban longsor) sudah turun "by name" (berdasarkan nama, red.) sehingga nanti Presiden akan menyerahkan sertifikat untuk para penghuni," kata Wabup Hadi Supeno menambahkan.

Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada hari Jumat, 12 Desember 2014, sekitar pukul 17.30 WIB, menimbun sekitar 35 rumah warga.

Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi.

Dalam operasi pencarian korban longsor yang dilaksanakan hingga hari Minggu (21/12) sebanyak 95 jenazah berhasil ditemukan, 64 jenazah di antaranya teridentifikasi sebagai warga Dusun Jemblung.

Selanjutnya, enam jenazah korban longsor Dusun Jemblung ditemukan petugas gabungan secara bertahap di tempat terpisah sehingga secara keseluruhan jumlah jenazah yang ditemukan mencapai 101 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 27 keluarga korban longsor yang selamat menempati hunian sementara berupa rumah-rumah warga yang disewa oleh Pemkab Banjarnegara.

Akan tetapi pada hari Minggu (24/5), sekitar pukul 10.00 WIB, longsor kembali terjadi meskipun tidak sampai menjangkau ruas jalan utama penghubung Banjarnegara dan Karangkobar.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024