"Ya sekarang mungkin beliau merasa sudah lihat ekonomi global begini mungkin perlu memperkuat teamwork-nya," kata Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Pandjaitan kepada wartawan di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu.

Hal itu disampaikan terkait rencana perombakan kabinet yang sebentar lagi diumumkan.

Menurut Luhut, kondisi perekonomian global yang "babak belur" membutuhkan tim kabinet yang lebih solid sehingga reshuffle menjadi salah satu bahan pertimbangan.

Apalagi reshuffle kabinet sudah lama diwacanakan publik meskipun Presiden Jokowi kata dia belum pernah mewacanakannya.

"Saya pikir beliau ingin membangun teamwork-nya dia lebih bagus, lebih solid menghadapi keadaan ekonomi seperti ini. Kan global semua, babak belur seluruhnya. Lihat Tiongkok begitu. Tiongkok itu kita harus amati dengan cermat, jadi nggak bisa kita pandang enteng," katanya.

Jadi, dengan tim yang lebih baik menurut perhitungan Presiden, Luhut memperkirakan Indonesia akan lebih baik merespon perubahan perekonomian global.

Luhut sendiri mengaku tidak mengetahui dengan pasti siapa saja menteri yang akan dirombak bahkan soal ia yang diisukan bakal menempati posisi Menkopolhukam yang saat ini dijabat Tedjo Edy Purdijatno. Luhut hanya mengisyaratkan perombakan kabinet memang segera dilakukan.

"Saya nggak tahu. Kalau itu kamu sudah sampai ke materinya. Saya kalau komunikasi (dengan Presiden) ya setiap saat. Nggak elok kalaupun saya tahu, kemudian saya memberitahukan kalian. Beliau belum mengumumkan, etikanya nggak baik," katanya.

Luhut bahkan pada hari ini membatalkan rencana kegiatannya ke Bandung.

"Ya mestinya ada alasan kuatlah kenapa tidak (jadi ke Bandung)," katanya.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024