Semua pengungsi dan migran tersebut terdampar di Teluk Benggala dan lepas pantai Asia Tenggara, kata seorang juru bicara PBB seperti dikutip Xinhua.

UNHCR menyatakan itu langkah penting dalam mencari solusi bagi masalah tersebut, dan penting demi menyelamatkan nyawa, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq di Markas Besar PBB, New York, AS.

"UNHCR menambahkan sekarang mendesak untuk membawa orang itu ke pantai tanpa ditunda-tunda. Dan bantuan pertama segera serta perawatan lain diperlukan," kata Haq.

UNHCR menyatakan lembaga itu setuju dengan Menteri Luar Negeri dari ketiga negara bahwa tindakan lebih lanjut akan diperlukan, dan itu meliputi penanganan pangkal masalah serta secara layak meneliti kebutuhan orang-orang itu akan perlindungan internasional, kata Haq.

Menurut Wall Street Journal, satu perahu migran dengan lebih dari 400 orang yang telah dihalangi mendarat selama lebih dari satu pekan, akhirnya dibawa ke daratan oleh nelayan Indonesia, Rabu (20/5).

25.000 migran dinaikkan ke beberapa perahu penyelundup di Teluk Benggala antara Januari dan Maret 2015, hampir dua kali lipat jumlah mereka selama masa sama tahun lalu, kata UNHCR belum lama ini.

Kondisi di kamp penyelundup mengerikan; banyak orang ditahan dan dilecehkan sampai keluarga mereka membayar tebusan bagi pembebasan mereka.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024