"Tidak ada perasaan grogi ataupun takut ketika saya akan masuk kolam. Saya selalu percaya diri," kata Mulyana usai memecahkan rekor dunia di kolam renang kompleks Munhak Stadium Incheon, Korea Selatan, Kamis.

Apalagi, lanjut ayah dua orang putri tersebut, dirinya memiliki catatan waktu terbaik di bawah capaian di Asian Paragames 2014.

"Saya optimistis mampu mengalahkan pesaing-pesaing saya," katanya.

Mulyana yang turun di lintasan empat berhasil menyentuh garis finish dengan catatan waktu 39,44 detik, sedangkan rekor dunia atas nama Darko Duric dari Slovakia yang dicetak saat tampil di Paralympic di London, Inggris, 2012.

Ia mengatakan medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia itu diperuntukkan kepada semuanya bangsa Indonesia.

"Ini untuk bangsa Indonesia," kata Mulyana.

Pada Asian Paragames 2014 di Incheon, Korea Selatan, Mulyana sudah mendapatkan dua medali emas, yang pertama dari nomor 50 meter gaya bebas dan kedua di nomor 50 meter gaya kupu.

"Sebenarnya saya berharap bisa meriah tiga emas, tetapi yang satu yaitu nomor 50 meter gaya punggung gagal. Mungkin saat itu saya masih merasakan sakit di pergelangan tangan," katanya.

Ia mengakui sebenarnya menjelang tampil pada nomor 50 meter gaya kupu itu, pergelangan tangannya masih agak sakit tetapi dipaksakan dan syukur hasilnya bisa seperti itu.

Ketika ditanya apakah kedua putrinya ada yang mengikuti jejak dirinya yang menekuni dunia renang, Mulyana mengatakan, ada yaitu anak pertama yang masih belajar di tingkat SLTP.

"Saya akan arahkan dia supaya bisa menjadi perenang yang baik," kata perenang asal Purwakarta, Jawa Barat tersebut.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024