Sekretaris PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Achmad Muchlis di Magelang, Rabu, mengatakan, kondisi Candi Borobudur pada waktu ditemukan pada 1814 masih porak poranda disebabkan oleh kerusakan alam.

"Namun, seiiring berjalannya waktu saat ini Candi Borobudur tercatat oleh 'Guinness World Record' sebagai satu-satunya candi Buddha terbesar di dunia dan ditetapkan UNESCO menjadi world heritage yang harus dilindungi dan dilestarikan," katanya.

Ia mengatakan, dalam rangka memaknai kembali kemegahan dan keagungan Candi Borobudur, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan ratu Boko dan Balai Konservasi Borobudur mengadakan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain seminar, pergelaran sendratari Mahakarya Borobudur, dan festival seni.

Muchlis menyebutkan, pada 22 Agustus 2014 akan diselenggarakan seminar dengan tema "Membangun Ketahanan Budaya dan Pariwisata dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional" dengan pembicara kunci Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji.

Kemudian pada 23 Agustus 2014 pukul 19.00 WIB digelar Sendratari Mahakarya Borobudur. Muchlis mengatakan, pementasan sendratari ini atas kerja sama ISI Surakarta, Borobudur Art Center dan Pemkab Magelang.

"Pementasan sendratari di Panggung Aksobya Candi Borobudur ini melibatkan 250 penari dan niyaga, dimana 90 persen pelaku seni tersebut adalah masyarakat lokal Borobudur," katanya.

Selain dua acara tersebut, katanya, juga akan digelar Gempita Borobudur oleh Pemkab Magelang dan puncak acara 200 ditemukannya Candi Borobudur akan diselenggarakan pemecahan rekor drama musikal jazz terbanyak diikuti oleh 300 orang pemain.


Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025