Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Kilang Cilacap memperkuat budaya sadar risiko sebagai fondasi pengambilan keputusan melalui Konsolidasi Risk Register 2025 dan 2026 yang digelar di Cilacap, Kamis-Jumat (18-19/12).
Kegiatan tersebut menjadi sarana evaluasi pengelolaan risiko sepanjang 2025 sekaligus memastikan kesiapan strategi mitigasi risiko pada 2026 agar operasional kilang tetap andal, aman, dan berkelanjutan di tengah dinamika bisnis energi.
Konsolidasi Risk Register melibatkan fungsi Risk Management serta seluruh Person in Charge (PIC) Risk Owner di lingkungan operasional Kilang Cilacap. Forum ini dirancang untuk menyamakan persepsi, menyempurnakan data risiko, serta memetakan potensi risiko agar tidak terjadi duplikasi dalam pencatatan dan pengelolaannya.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan sosialisasi Enterprise Risk Management System (ERMS) yang mencakup mekanisme pengelolaan risiko melalui pengisian Risk Treatment dan Risk Tracking selama tahun 2025. Selain itu, dilakukan peninjauan kesiapan Risk Register 2026 sebagai dasar perencanaan mitigasi risiko ke depan.
Memasuki hari kedua, kegiatan difokuskan pada pendalaman Risk Tracking 2025 untuk menilai apakah tingkat risiko dapat diturunkan atau perlu dilanjutkan (carry over) ke dalam Risk Register 2026. Diskusi juga menekankan pentingnya persetujuan tertulis dari Risk Owner sebagai bagian dari penguatan tata kelola dan kepatuhan perusahaan.
Baca juga: Harapan yang bertahan di tanah longsor Cibeunying
Area Manager Risk Management Kilang Cilacap Farizal Amri menegaskan bahwa konsolidasi tersebut merupakan langkah strategis dalam menjaga ketahanan operasional kilang.
“Melalui konsolidasi Risk Register, kami memastikan setiap risiko teridentifikasi, ditentukan langkah mitigasinya, dan dikawal bersama, sehingga operasional Kilang Cilacap tetap andal, aman, dan berkelanjutan,” katanya.
Sebagai salah satu kilang terbesar dan strategis di Indonesia, Kilang Cilacap memiliki peran vital dalam menjaga pasokan energi nasional. Oleh karena itu, pengelolaan risiko yang terintegrasi dinilai menjadi kunci agar kilang mampu beradaptasi terhadap perubahan regulasi, dinamika bisnis, serta tantangan operasional yang semakin kompleks.
Diskusi lintas fungsi selama kegiatan berlangsung secara aktif dengan mencermati setiap risiko yang tercatat dan menyelaraskan strategi mitigasi melalui sistem ERMS. Konsolidasi Risk Register 2025 dan 2026 ini sekaligus menjadi upaya memperkuat budaya sadar risiko di seluruh lini organisasi.
Melalui langkah tersebut, KPI Refinery Unit IV Cilacap menegaskan komitmennya dalam menjalankan operasi yang tidak hanya produktif, tetapi juga bertanggung jawab, aman, serta berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.
Baca juga: Kilang Cilacap salurkan bantuan darurat untuk penyintas erupsi Semeru
Baca juga: Criterium Open 2025 dongkrak ekonomi Cilacap
Baca juga: Criterium Open 2025 Cilacap cetak bibit atlet balap sepeda

