Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Samuel Wattimena mengingatkan tentang pemenuhan akses bagi penyandang difabel di berbagai fasilitas publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Di Jakarta atau di Indonesia sendiri, komunitas disabilitas ini masih terus berjuang untuk kesetaraan mereka," katanya, di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya merefleksikan, sekaligus menyampaikan selamat atas peringatan Hari Difabel Internasional setiap 3 Desember.
"Selamat ulang tahun untuk komunitas disabilitas karena tanggal 3 Desember adalah ulang tahun yang ke-33 tahun dari disabilitas internasional," katanya.
Menurut dia, kesetaraan di dalam berbagai fasilitas harus disiapkan oleh pemerintah di perkantoran, di tempat wisata, di tempat umum, dan lain-lainnya.
"Tuntutan-tuntutan untuk bisa memberikan kenyamanan bagi para disabilitas, termasuk pada hal pendidikan ini harus sama-sama kita seriusi," katanya.
Ia menegaskan bahwa penyandang difabel adalah warga negara yang sama-sama mendapatkan hak, sebagaimana warga negara lainnya tanpa diskriminasi.
"Karena (penyandang, red.) disabilitas adalah masyarakat Indonesia, disabilitas adalah bagian dari kita, tidak bisa ada diskriminasi dalam bentuk apapun," katanya.
Selama ini, diakuinya, kebutuhan akses para penyandang difabel kerap tidak terpikirkan pemerintah, misalnya toilet khusus difabel, dan sebagainya.
"Kalau fasilitas kita tidak penuhi, restroom atau WC tidak kita penuhi, kita seringkali tidak berpikir. Nah, ini yang harus menjadi kepedulian kita bersama bahwa disabilitas adalah bagian dari kita," katanya.
Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa setiap orang memungkinkan untuk menjadi penyandang difabel, sebab tidak semuanya adalah penyandang difabel dadi lahir.
"Jangan lupa, setiap orang memungkinkan untuk disabilitas. Mereka yang disabilitas dari lahir maupun yang disabilitas karena korban kecelakaan," katanya.
Karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mulai memikirkan akses di ruang publik bagi difabel yang selama ini sangat mereka butuhkan.
"Jadi, kami mengucapkan selamat di hari disabilitas yang ke-33 tahun. Kiranya kita bisa bergandengan tangan untuk perbaiki segala sesuatu yang belum difasilitasi oleh pemerintah," pungkasnya.

