Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang menggelar "live surgery" tumor otak, yakni operasi yang disiarkan secara langsung untuk kepentingan edukasi bagi dokter dan tenaga kesehatan.
Direktur RSND Semarang dr. Agus Setiyo Hadipurwanto, M.Kes, di Semarang, Sabtu, menjelaskan bahwa kegiatan bertajuk "Guest Lecture and Live Surgery on Brain Tumor Otak" itu berlangsung di RSND pada 27-28 September 2025.
"'Live surgery' ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran klinis, tetapi juga bukti nyata bahwa RSND siap mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Jawa Tengah, sekaligus pengembangan akademik sebagai rumah sakit pendidikan," katanya.
Para peserta, terdiri atas mahasiswa, dokter muda, hingga praktisi medis diharapkan memperoleh pengalaman berharga dalam memahami penanganan kasus bedah saraf yang kompleks.
"Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi mahasiswa, tenaga medis, dan masyarakat luas khususnya di Jawa Tengah dalam memahami tantangan serta solusi terkini di bidang kedokteran," katanya.
Menurut dia, saat ini RSND Semarang sebagai RS pendidikan Undip diperkuat dengan 156 dokter spesialis dan 169 dokter subspesialis yang kompeten memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan.
Mentor penanggung jawab "live surgery", Prof. dr. M. Thohar Arifin,PhD, Sp,BS(K) menjelaskan bahwa operasi tumor otak itu dilakukan melalui lubang hidung sehingga tidak perlu membuka tempurung kepala.
"Secara kompetensi, kami sudah bisa melakukan prosedur operasi itu. RSND sebagai RS pendidikan dan FK Undip 'upgrade' terus kemampuan untuk menghadirkan layanan yang paripurna," katanya.
Sementara itu, salah satu dokter pelaksana operasi, dr. Yuriz Bakhtiar, Sp.BS(K),Ph.D mengatakan bahwa operasi tumor otak melalui hidung merupakan terobosan baru yang lebih efektif.
"Dengan endoskopi alat masuk langsung, kami bisa kontrol perdarahan sekecil apapun, risiko kerusakan otak lebih kecil. Operasi lebih cepat dan penyembuhannya juga lebih cepat," katanya.
Operasi untuk mengangkat tumor otak tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5-3 jam, kata dia, pasien juga bisa beraktivitas kembali dalam waktu 2-3 hari.
Namun, diakuinya, tidak semua kasus tumor otak bisa dilakukan operasi lewat hidung, dan tentunya harus melewati serangkaian pemeriksaan terlebih dulu, seperti CT-Scan.
Dua mentor asing ahli di bidang bedah saraf dari Kaghosima University Japan, yaitu Singo Fujio MD, PhD dan Hitoshi Yamahata, Ph.D juga hadir langsung untuk melihat jalannya operasi.

