Solo (ANTARA) - Mahasiswa profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggagas program edukasi keseimbangan tubuh untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).
Koordinator Kelompok 10 Mahasiswa Pendidikan Profesi Fisioterapis Angkatan 10 Pramudita Widi Iswara, S.Kes., di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan edukasi dilakukan melalui gerakan penyuluhan yang berangkat dari hasil observasi mahasiswa.
“Mereka menemukan bahwa jumlah lansia di Desa Bulakan cukup tinggi, namun tingkat pengetahuan terkait keseimbangan tubuh dan risiko jatuh masih rendah. Kami ingin kegiatan ini menjadi langkah preventif sekaligus promotif bagi masyarakat lansia,” katanya.
Posyandu Marsudi Waras Desa Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, menjadi saksi semangat kolaborasi antara tenaga kesehatan, kader posyandu, dan mahasiswa Profesi Fisioterapis UMS dalam kegiatan posyandu lansia.
Kegiatan yang dipusatkan di Posyandu Marsudi Waras ini juga dilengkapi dengan penyuluhan kesehatan bertema Seimbang Setiap Langkah: Cegah Risiko Jatuh pada Lansia.
Menurutnya, pemilihan lansia sebagai sasaran bukan tanpa alasan. Data Penilaian Kinerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo tahun 2024 menunjukkan kelompok lansia sebagai target pelayanan terbanyak yang berhasil dijangkau.
Namun, rendahnya pemahaman kesehatan akibat faktor pendidikan dan akses informasi menjadi tantangan tersendiri di Desa Bulakan.
Mahasiswa Profesi Fisioterapis UMS melakukan pendataan, pengisian kuisioner, serta pemeriksaan kesehatan. Mahasiswa bersama tenaga kesehatan dan kader Posyandu melakukan pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hingga pemeriksaan gula darah sewaktu. Antusiasme lansia terlihat dari kehadiran mereka yang datang lebih awal dibanding biasanya.
Usai pemeriksaan, suasana makin hangat dengan senam bersama yang dipandu petugas kesehatan dari RS Nirmala Suri. Seluruh peserta, mulai dari lansia hingga mahasiswa, berpartisipasi aktif. Kegiatan ini tidak hanya menyehatkan tetapi juga menumbuhkan kebersamaan.
“Bagian inti acara adalah penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa Profesi Fisioterapis. Materi yang disampaikan meliputi pengertian keseimbangan tubuh, faktor penyebab gangguan, dampak risiko jatuh, serta cara deteksi dini. Mahasiswa juga memperagakan Romberg Test untuk menilai keseimbangan tubuh, yang kemudian dipraktikkan langsung oleh para lansia,” kata Pramudita.
Penyuluhan juga disertai sesi tanya jawab interaktif. Beberapa lansia dengan antusias mempraktikkan kembali gerakan yang telah dicontohkan. Mereka bahkan mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk memperagakan latihan keseimbangan yang sederhana namun bermanfaat.
Suasana makin meriah dengan adanya perlombaan khas kemerdekaan, seperti lomba membawa tampah di atas kepala, menggulung kain, hingga bernyanyi bersama. Tawa riang para lansia dan mahasiswa membuat posyandu kali ini berbeda dari biasanya.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian hadiah perlombaan, pengisian kuisioner post-test, dan sesi dokumentasi bersama. Lansia, kader, bidan desa, serta mahasiswa Profesi Fisioterapis UMS berfoto bersama sebagai penutup penuh kebersamaan.
Salah satu lansia mengaku kegiatan Posyandu kali ini lebih seru dan bermanfaat.
“Materinya mudah dipahami, tidak membosankan. Semoga bisa diadakan lagi di tahun depan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan kader Posyandu yang merasa penyuluhan membuat kegiatan lebih variatif dan meningkatkan semangat lansia untuk hadir di posyandu berikutnya.
Bidan Desa Bulakan juga memberikan apresiasi.
“Antusiasme lansia luar biasa, materi penyuluhan mudah dipahami karena disertai contoh langsung. Terima kasih kepada mahasiswa dan Puskesmas Kecamatan Sukoharjo atas kerja sama yang baik,” ungkapnya.
Menutup kegiatan, Pramudita menyampaikan harapan agar penyuluhan yang dilakukan pada Kamis (28/8) itu tidak hanya menjadi kegiatan sesaat.
“Kami berharap ilmu yang diberikan bisa benar-benar dipraktikkan oleh lansia. Semoga langkah kecil ini memberi dampak jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” katanya.

