Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengenalkan program sistem pendekatan berbasis kecerdasan buatan (AI) atau deep learning dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Mahbruri di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa deep learning bukan kurikulum baru melainkan filosofi pembelajaran yang menuntun arah strategi dan implementasi di ruang kelas.
"Filosofi pembelajarannya akan diterjemahkan ke dalam bentuk strategi, kemudian diturunkan lagi ke implementasi nyata di kelas. Jadi, kurikulum masih sama, hanya ada penyederhanaan muatan," katanya.
Menurut dia, perubahan ini bukan pada struktur kurikulum, melainkan pada cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa dengan mengurangi beban materi agar mereka dapat belajar lebih mendalam dan penuh makna.
"Prinsipnya bukan soal seberapa banyak materi, melainkan bagaimana materi itu dipahami secara mendalam dengan rasa gembira serta memberi makna bagi anak-anak. Belajar tidak cukup hanya tahu, tetapi siswa harus bisa memahami manfaat dan konteks dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Pendekatan ini diyakini akan mendorong peserta didik untuk mengaitkan ilmu pengetahuan dengan realitas yang mereka alami, sehingga pembelajaran tidak hanya berhenti pada teori, tetapi betul-betul hidup dalam keseharian.
Ia menjelaskan bahwa penerapan deep learning secara regulasi mulai berjalan pada Tahun Ajaran 2025–2026 dan akan dilakukan bertahap, karena kesiapan guru menjadi faktor kunci kesuksesan.
Para guru, kata dia, akan melewati pelatihan dalam beberapa tahap dengan rentang waktu sekitar satu hingga dua bulan agar skema ini memungkinkan pendidik memahami filosofi deep learning terlebih dahulu sebelum menerapkannya di kelas.
"Kami tidak bisa langsung melaksanakan secara cepat. Guru perlu pelatihan agar implementasi bisa berjalan secara perlahan, namun terarah," katanya.
Ia berharap pendekatan ini mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki daya pikir kritis, mampu melihat manfaat dari ilmu yang dipelajari, serta mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Baca juga: Wali Kota Pekalongan dukung inisiatif Bank Jateng fasilitasi ASN miliki rumah

