Temanggung (ANTARA) - Harga kopi robusta di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada panen pertengahan tahun 2025 ini mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai Rp60.000 per kilogram, saat ini turun menjadi Rp45.000-Rp50.000 per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Jumat, menyampaikan meski turun tetapi harga pokok penjualan (HPP) tersebut masih menguntungkan bagi petani.
"Harga tersebut masih layak meskipun turun. Sekarang harga turun karena kopi robusta sekarang lagi panen raya," katanya.
Ia menyampaikan prinsip penawaran dan permintaan mulai berjalan, karena pada panen raya begini banyak pilihan, sehingga harganya pasti akan sedikit turun.
"Tetapi dari sisi ekonomi masih cukup, di atas Rp40.000 itu masih bagus, masih layak," katanya.
Menurut dia, yang perlu dipertahankan adalah kualitas barang, cara memanen kopi harus petik merah.
"Kalau yang memanen hijau atos (jotos) itu akan menurunkan di cita rasa kopi," katanya.
Ia mengimbau para petani tetap menerapkan pola yang baik sesuai dengan operasi dan prosedur standar, dengan tetap memetik ketika kopi sudah berwarna merah, kemudian dijemur dengan baik.
Ia menuturkan untuk potensi kopi di Kabupaten Temanggung sekitar 12.000 hektare, yang panen sekitar 8.000 hektare.
"Hasil panen kopi di Temanggung sekitar 6.000 ton atau 40 persen kopi rakyat di Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Bupati Temanggung minta petani jaga kualitas dengan petik kopi merah

