Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Jawa Tengah pada Juli mencapai 2,52 persen (y-on-y), inflasi tertinggi yang terjadi selama 2025
Plt Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wayuningsih di Semarang, Jumat, mengatakan, inflasi Juli 2025 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 2,20 persen.
"Inflasi Juli 2025 sebesar 2,52 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 108,67," tambahnya.
Ia menuturkan inflasi terjadi akibat kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran yang paling dominan, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau; kelompok pendidikan; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberi andil terhadap inflasi sebesar 3,65 persen, lanjut dia, disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti bawang merah, beras, minyak goreng, serta kopi bubuk.
"Inflasi pada kelompok pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran pada subkelompok pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi," katanya.
Sementara pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, lanjut dia, antara lain pada kenaikan harga emas perhiasan.
Ia mengatakan inflasi terjadi di seluruh daerah di sembilan kabupaten/ kota di Jawa Tengah tempat dilakukan survei indeks harga konsumen.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang yang mencapai 3,06 persen, sedangkan inflasi terendah di Kota Surakarta yang mencapai 2,19 persen
Baca juga: Pemkab Jepara gelar "Lapak Berkah Usaha Pangan"

Inflasi Jateng bulan Juli tertinggi di 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (ANTARA/I.C. Senjaya)
