Solo (ANTARA) - Sebanyak enam proposal mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2025 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Kepala Bagian ACEC dan Alumni Biro Kemahasiswaan UMS Dr. Nurhidayat, S.Pd., M.Pd., di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan melalui bimbingan intensif dari UMS Entrepreneur Hub, sebanyak 54 proposal diajukan dalam program inovasi kewirausahaan tersebut.
Dari jumlah tersebut, 26 proposal berhasil lolos tahap inkubasi dan 12 proposal diunggah ke sistem P2MW Dikti.
“Hasil akhirnya, enam proposal dinyatakan lolos pendanaan nasional, menjadikan UMS sebagai peringkat ke-2 secara nasional dalam jumlah proposal P2MW terbanyak yang didanai, mengungguli banyak kampus negeri dan swasta di seluruh Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan proposal-proposal yang lolos tersebut berasal dari berbagai kategori inovatif, mulai dari jasa, teknologi terapan, makanan dan minuman, budaya, hingga bisnis digital.
“Ketika kita punya ide bisnis, yang paling penting adalah cara merealisasikannya. Terkadang orang ragu untuk memulai bisnis karena takut tidak punya modal. Padahal, modal itu mudah dicari, yang sulit adalah menemukan ide yang bisa direalisasikan dan keberanian untuk mewujudkannya,” katanya.
Sementara itu, enam ide kreatif yang berhasil mendapatkan pendanaan yaitu
1. Sobat Ceria yang diketuai oleh Deswita Winna Irshandy (FKIP), sebuah program stimulasi tumbuh kembang anak inklusif berbasis mindfulness.
2. Inovasi limbah ampas tebu sebagai briket ramah lingkungan untuk energi terbarukan yang diketuai oleh Aprilia Adi Nurnaningtyas (FKIP).
3. Yoghurt pengontrol diabetes berbahan dasar daun pakis yang diketuai oleh Muhammad Luqman Khakim (FKG).
4. Smartmush: budidaya jamur tiram hemat sumber daya hasil lebih melimpah yang diketuai oleh Syakila Eka Putrisari (FEB).
5. Klanceng Edufarm: budidaya lebah klanceng berbasis edukasi dan kewirausahaan berkelanjutan yang diketuai oleh Hibatullah Al-Mubarok (FAI).
6. Benerin: platform reparasi alat elektronik dengan teknisi terpercaya berbasis aplikasi yang diketuai oleh Bintang Restu Putra (FKIP).
Ia mengatakan enam proposal yang telah dinyatakan lolos pendanaan ini akan mengikuti proses seleksi lanjutan di tingkat nasional. Jika berhasil melewati tahapan tersebut, mereka akan mengikuti ajang bergengsi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo yang pada tahun ini rencananya akan digelar di Universitas Tidar.
KMI Expo menjadi ajang pameran nasional bagi wirausaha muda kampus untuk menampilkan produk dan inovasi terbaik mereka di hadapan masyarakat luas, investor, dan komunitas bisnis.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, UMS Entrepreneur Hub juga akan menggelar Expo Internal bagi para tim yang berhasil mengunggah proposal ke sistem P2MW sebagai ajang promosi dan presentasi karya di lingkungan kampus.
“Lebih lanjut, bagi mahasiswa yang belum lolos pendanaan dari Dikti, UMS tetap menunjukkan komitmen penuh dengan memberikan modal internal agar mereka tetap dapat mengembangkan usaha yang telah dirintis,” katanya.
Menariknya, UMS juga mengajak seluruh tim untuk bisa berpartisipasi memamerkan bisnisnya dalam rangkaian MASTA (Masa Ta’aruf) tahun ini. Pameran expo ini diharapkan menjadi wadah promosi awal yang memperkenalkan ide bisnis mahasiswa baru terhadap semangat wirausaha, sekaligus membuka peluang kolaborasi lintas angkatan.
“Strategi yang diterapkan UMS dalam program P2MW ini adalah merekrut sebanyak-banyaknya tim mahasiswa untuk mengajukan proposal, sehingga tidak hanya memperbesar peluang lolos pendanaan, tetapi juga memberikan pengalaman nyata dalam pengembangan usaha,” katanya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen UMS dalam menciptakan lingkungan kampus yang mendukung inovasi kewirausahaan, sejalan dengan semangat kampus berdampak dan kontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi kreatif nasional.

