Temanggung (ANTARA) - Wakil Bupati Temanggung Nadia Muna mendorong pengelolaan sampah di wilayahnya bisa bernilai ekonomi untuk menambah sumber pendapatan masyarakat.
"Jika pengelolaan sampah dengan baik, ternyata dapat menghasilkan uang untuk menambah penghasilan keluarga," kata Wabup Nadia Muna di Temanggung, Kamis.
Wabup mengemukakan hal itu ketika menerima kunjungan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.
Dalam satu minggu, kata Sekretaris TPS3R Berkah Mandiri Desa Tanurejo Tanti Rahman, bisa mengolah sampah hampir 1 ton.
Adapun sampah yang bisa diproduksi menjadi pupuk kompos sekitar 60 karung ukuran 25 kilogram per bulan.
Selain itu, kompos tersebut bisa digunakan sebagai pupuk tanaman seperti cabai, kobis, bahkan tembakau.
"Kami berjuang sejak 2016 untuk TPS3R ini. Dan sekarang sudah punya produk kompos yang kami salurkan ke masyarakat. Ada juga yang membeli," tambahnya.
Tanti Rahman menyebutkan kompos itu seharga Rp25.000 per karung ukuran 25 kilogram.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela ingin belajar mengenai pengelolaan sampah yang bisa menjadi produk komersial di Temanggung.
Wagub Jihan Nurlela mengapresiasi pengelolaan sampah di Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari tersebut.
Ia melihat langsung pengelolaan sampah rumah tangga hingga menjadi pupuk yang bernilai jual.
"Saya belajar di Temanggung karena di desa ini sudah memiliki kemandirian pengelolaan sampah," katanya.
Baca juga: Dindikpora Temanggung awasi pelaksanaan SPMB antisipasi pungli

