Semarang (ANTARA) - Lapas Semarang memanen 80 kg ubi serta terong yang merupakan hasil kerja keras narapidana dan petugas penjara dalam memanfaatkan lahan untuk mendukung program ketahanan pangan
Kepala Lapas Semarang, Fonika Affand di Semarang, Jumat, mengatakan, hasil panen tersebut kemudian dijual kepada salah satu perusahaan yang sebelumnya sudah menjalin kerja sama.
"Ada perusahaan yang bekerja sama untuk membeli hasil panen dari lapas ini," katanya.
Penjualan hasil panen, kata dia, sebagian akan digunakan untuk meregenerasi lahan serta memulai tahapan penanaman kembali.
Selain itu, para warga binaan yang terlibat dalam pengolahan lahan di dalam lapas juga memperoleh premi dari penjualan hasil panen tersebut.
Pemberdayaan lahan untuk program ketahanan pangan tersebut, kata dia, mendapat pendampingan langsung dari Dinas Pertanian Kota Semarang.
Hasil panen kali ini, kata dia, merupakan buah kerja keras selama 5 bulan terakhir.
Selain memberdayakan warga binaan untuk mengolah lahan pertanian, kata dia, Lapas Semarang juga mengirim sejumlah napi ke Lapas Terbuka Kendal untuk ikut membantu program ketahanan pangan di daerah tersebut.
Para warga binaan tersebut, kata dia, diharapkan akan memperoleh pembinaan kemandirian tentang pengolahan tambak ikan dan pertanian.
Baca juga: UIN Walisongo luncurkan 30 buku karya mahasiswa FITK

Lapas Semarang panen puluhan kilogram ubi dan terong hasil olahan napi


Warga binaan dan petugas Lapas Semarajg memanen ubi hasil pemanfaatan lahan di dalam penjara, Jymat (13/6/2025). (ANTARA/HO-Lapas Semarang)