Pemalang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menginstruksikan percepatan penanganan tanggul jebol di Pantai Kramatsari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, guna melindungi mata pencaharian sebagian warga setempat.
"Paling pokok masyarakat kita tidak boleh terdampak, jangka pendek ini harus segera diselesaikan, yang ini sekitar satu kilometer," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Pemalang, Rabu.
Menurut dia, upaya pencegahan juga harus digenjot antara lain dengan menggalakkan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantura Jateng.
Ahmad Lutfhi mengarahkan seluruh pemangku kepentingan baik bupati, wali kota, Kapolres, Dandim, masyarakat, dan penggerak lingkungan, untuk menanam mangrove.
Sementara untuk penanganan jangka menengah, kata dia, perlu dilakukan pendataan masyarakat di wilayah terdampak rob serta melakukan analisa terkait tambak, sawah, dan lain sebagainya.
"Jangka panjangnya kita sudah punya contoh di Sayung (Demak). Tahun 2025-2027 tanggul laut sudah mulai berjalan dan kolam retensi serta hal ini nanti akan kami analisa terkait tanggul laut akan ditarik dari Sayung sampai Brebes," katanya.
Dalam kesempatan itu mantan Kapolda Jateng ini mengecek langsung kondisi tanggul jebol di Kandang Tangkrik, Pantai Kramatsari, Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
Pantai Kramatsari di Pemalang yang sempat menjadi primadona wisata saat ini kondisinya memprihatinkan karena diterjang abrasi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang Andriadi mengatakan tanggul bambu yang dipasang terbagi menjadi dua yaitu sebagian bambu ditata dan ditancapkan, serta lainnya dibuat tanggul berbentuk kandang jangkrik.
"Disebut kandang jangkrik karena bentuknya kotak mirip kandang jangkrik. Sempat optimistis tetapi ini rusak kena gelombang di 2025 sehingga ada muara-muara baru," katanya.
Baca juga: Polres Pemalang ungkap enam kasus premanisme selama Aman Candi 2025