Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan kaji cepat terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Banyumas akibat hujan yang terjadi pada Kamis (22/5) siang hingga malam hari.
"Kejadian banjir hanya terjadi di Kecamatan Tambak, lokasinya ada di Desa Prembun dan Pesantren," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas Andi Risdianto di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Kendati genangan air yang terjadi cukup tinggi, dia mengatakan banjir tersebut tidak sampai masuk rumah karena warga yang selama ini sering terdampak banjir telah telah meninggikan fondasi rumahnya.
Menurut dia, genangan banjir di Desa Prembun dan Pesantren telah surut sejak hari Jumat (23/5), pukul 00.00 WIB.
"Berdasarkan kaji cepat yang kami lakukan di lokasi kejadian tadi malam, beberapa hal kami temukan terkait penyebab maupun dampak, antara lain banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Ijo dan Sungai Kecepak," katanya.
Selain itu, kata dia, di salah satu titik banjir terdapat pembangunan saluran irigasi yang masih dalam proses pengerjaan, sehingga menyebabkan masuknya aliran air dari Sungai Kecepak ke wilayah permukiman.
Menurut dia, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas akan ke lokasi pembangunan saluran irigasi tersebut untuk mengecek pengerjaan konstruksinya.
"Selain banjir, di wilayah utara Kecamatan Tambak yang merupakan daerah perbukitan juga terjadi tanah longsor, yakni di Desa Watuagung," katanya.
Ia mengatakan tanah longsor tersebut dilaporkan merusak jembatan kayu yang baru dibuat oleh warga Grumbul Gedang Kulon, Desa Watuagung.
Menurut dia, kejadian tanah longsor juga terjadi di Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, yang menimbun saluran irigasi dan sebagian ruas jalan kabupaten serta di Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang, yang mengakibatkan satu rumah warga rusak ringan.
"Hari ini, tim dari BPBD Kabupaten Banyumas akan ke lokasi tanah longsor untuk melakukan kaji cepat dan mencari dampak-dampaknya termasuk kemungkinan dilakukan penanganan lebih lanjut," kata Andi.
Dalam kesempatan terpisah, Camat Tambak Ika Suprihatin mengatakan jembatan kayu (darurat, red.) yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor itu berada di

Menurut dia, hujan lebat yang terjadi pada Kamis (22/5) siang hingga malam hari mengakibatkan sebagian tanah yang menjadi fondasi jembatan kayu itu ambrol atau longsor tergerus aliran air sungai kecil yang ada di bawahnya.
"Akibatnya, jembatan berukuran lebar 4,5 meter, panjang 4,5 meter,dan tinggi 2 meter tersebut hanya bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua, sedangkan kendaraan roda empat untuk sementara dialihkan melalui jalur lain," katanya.
Baca juga: BPBD Banyumas asesmen bencana tanah longsor di Gumelar