Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 1,94 persen pada April 2025.
Pelaksana Tugas Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,48 persen.
Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga hingga memicu inflasi, kata dia, antara minyak goreng, cabai, dan kopi bubuk.
Selain itu, ujar dia, kenaikan harga emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, dan mobil juga menjadi pemicu inflasi April 2025.
Penurunan harga sejumlah komoditas, seperti daging ayam, telur, beras, dan tomat menjadi penahan terjadinya inflasi lebih tinggi.
Jika dilihat dari wilayah di Jawa Tengah, dari sembilan daerah yang dilaksanakan survei biaya hidup, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang yang mencapai 2,66 persen.
"Inflasi tertinggi di Rembang sebesar 2,66 persen, inflasi terendah Kota Surakarta sebesar 1,56 persen," katanya.
Inflasi yang terjadi pada April 2025 tercatat sebagai yang tertinggi di sepanjang tahun ini.
Baca juga: Sarahsimas salah satu upaya pengendalian inflasi di Banyumas

BPS: Jateng inflasi 1,94 persen di April 2025


Warga antre membeli sembako saat penyaluran subsidi pangan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kantor Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym