Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menegaskan kontribusi daerah setempat memperkuat peranan Provinsi Jawa Tengah sebagai penumpu pangan nasional melalui inovasi pertanian, optimalisasi rantai pasok, kolaborasi dengan perguruan tinggi, penguatan infrastruktur, dan pertanian perkotaan.
"Dengan keterbatasan lahan yang ada, Kota Magelang mengedepankan inovasi vertikal, digitalisasi pertanian, dan penguatan komunitas tani untuk terus berkontribusi menjaga ketahanan pangan Jawa Tengah," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Senin.
Ia mengatakan hal itu pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Pendopo drh Soepardi Kota Mungkid, kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, yang antara lain dihadiri Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Bupati Magelang Grengseng Pamuji.
Ia mengatakan daerah setempat sebagai bagian dari kawasan strategis di pusat wilayah eks-Keresidenan Kedu membuat Pemkot Magelang berkomitmen mendukung akselerasi pembangunan Jawa Tengah.
Dengan luas wilayah 18,56 kilometer persegi dan penduduk 122.000 jiwa, Kota Magelang sebagai kota kecil yang efisien namun sarat potensi, didukung indeks pembangunan manusia yang tinggi, serta tingkat kemiskinan yang terus menurun.
"Capaian indikator makro yang kami raih menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, serta penguatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini menjadi bukti nyata konsistensi arah pembangunan di Kota Magelang," katanya.
Sejalan dengan itu, katanya, arah pengembangan Kota Magelang difokuskan pada penguatan konektivitas sisi selatan kota, penyesuaian pola ruang strategis, serta penyediaan infrastruktur yang mendukung distribusi pangan dan mobilitas ekonomi.
Pada kesempatan ini, ia mengajukan 15 usulan prioritas untuk mempercepat penguatan infrastruktur, memperkuat distribusi pangan, meningkatkan konektivitas, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Seluruh usulan tersebut selaras dengan visi Jawa Tengah dan visi nasional.
Usulan-usulan itu, di antaranya pembangunan saluran drainase di Jalan Gatot Subroto (kawasan Akmil), revitalisasi Pasar Kebonpolo, revitalisasi IKM Center, Pembangunan TPS3R, dan pengadaan alat x-ray Ceiling untuk IGD RSUD Tidar.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan musrenbangwil keempat ini menjadi bagian dari strategi besar mewujudkan swasembada pangan Jawa Tengah pada 2026.
"Musrenbangwil tahun ini fokus pada pembangunan infrastruktur penunjang. Tahun depan kita targetkan sudah swasembada pangan, mendukung program pusat," ujarnya.
Ia menyebutkan dari target pemerintah pusat 11 juta ton, Jawa Tengah telah memproduksi 4,9 juta ton dari 731.000 hektare lahan pertanian pada 2025. Pada 2024, provinsi ini menghasilkan 8,8 juta ton dari 1,5 juta hektare.