Pemkot Semarang antisipasi bencana banjir
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi terjadinya bencana alam, terutama banjir seiring dengan semakin intens-nya curah hujan di wilayah tersebut.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu, meminta jajarannya untuk intensif mengupayakan langkah-langkah antisipasi dampak musim hujan, utamanya banjir.
"Yang pertama kalau musim hujan itu prioritas di sedimen ya. Jadi, sekarang kan sudah mulai dikeruk-keruk," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Menurut dia, prioritas kedua untuk mengantisipasi banjir adalah dengan menyelesaikan perbaikan saluran-saluran air sesegera mungkin.
Ia juga memastikan beberapa perbaikan jalan-jalan berlubang akan dilanjutkan setelah sempat terhenti karena kehabisan stok aspal.
"Kemudian lubang-lubang (jalan berlubang, red.) juga sama. Kemarin kan di perubahan anggaran yang sebelumnya stok dari aspal habis dan sebagainya. Hari ini sudah mulai nambal-nambali lagi," katanya.
Selain itu, Ita meminta jajarannya supaya memperhatikan pohon-pohon besar yang rawan tumbang saat terjadi angin kencang yang biasanya disertai hujan.
Untuk itu, kata dia, perempelan dahan-dahan pohon telah dilakukan di beberapa ruas jalan di Kota Semarang sebagai langkah antisipasi terjadinya pohon tumbang.
"Pompa-pompa di rumah pompa (juga dicek). Termasuk pohon-pohon untuk perempelan sehingga nanti di musim hujan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Di sisi lain, Ita juga mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan di musim pancaroba.
Beberapa hari belakangan, intensitas hujan di Kota Semarang mulai tinggi, terutama saat malam hari seiring dengan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu, meminta jajarannya untuk intensif mengupayakan langkah-langkah antisipasi dampak musim hujan, utamanya banjir.
"Yang pertama kalau musim hujan itu prioritas di sedimen ya. Jadi, sekarang kan sudah mulai dikeruk-keruk," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Menurut dia, prioritas kedua untuk mengantisipasi banjir adalah dengan menyelesaikan perbaikan saluran-saluran air sesegera mungkin.
Ia juga memastikan beberapa perbaikan jalan-jalan berlubang akan dilanjutkan setelah sempat terhenti karena kehabisan stok aspal.
"Kemudian lubang-lubang (jalan berlubang, red.) juga sama. Kemarin kan di perubahan anggaran yang sebelumnya stok dari aspal habis dan sebagainya. Hari ini sudah mulai nambal-nambali lagi," katanya.
Selain itu, Ita meminta jajarannya supaya memperhatikan pohon-pohon besar yang rawan tumbang saat terjadi angin kencang yang biasanya disertai hujan.
Untuk itu, kata dia, perempelan dahan-dahan pohon telah dilakukan di beberapa ruas jalan di Kota Semarang sebagai langkah antisipasi terjadinya pohon tumbang.
"Pompa-pompa di rumah pompa (juga dicek). Termasuk pohon-pohon untuk perempelan sehingga nanti di musim hujan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Di sisi lain, Ita juga mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan di musim pancaroba.
Beberapa hari belakangan, intensitas hujan di Kota Semarang mulai tinggi, terutama saat malam hari seiring dengan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.