Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memastikan bantuan makanan siap santap yang diberikan kepada para korban banjir di sejumlah kecamatan memiliki kandungan nilai gizi yang cukup.
"Semua makanan sehat, ada sayur mayur, telur, malah ada daging dan ayam. Jadi, lebih ke menu sehat," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat meninjau dapur umum banjir di Kecamatan Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Ita, sapaan akrab Hevearita juga menyempatkan melihat langsung proses memasak dan memastikan makanan yang diberikan kepada warga terdampak banjir terpenuhi nilai gizinya.
Setelah itu, orang nomor satu di Kota Semarang itu ikut membantu membungkus nasi bersama para relawan dan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Semarang Utara.
Meskipun makanan yang dibagikan adalah siap santap, kata dia, tetap memperhatikan nilai gizi yang dibutuhkan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.
"Hari ini dari Kemensos juga 'nge-drop' sayur mayur, juga makanan sehat," katanya.
Mengenai kesehatan, ia juga telah meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang menginventarisasi dan mendirikan posko kesehatan untuk mengantisipasi munculnya penyakit seiring banjir.
Menurut dia, pascabanjir dimungkinkan akan banyak penyakit yang mulai dikeluhkan masyarakat, seperti diare, penyakit kulit, atau leptospirosis sehingga Dinkes harus siap siaga.
"Saya juga minta agar memobilisasi Damkar dan tangki air bersih. Biasanya masyarakat butuh untuk menyemprot wilayah-wilayah terkena banjir," katanya.
Saat ini, kata dia, dapur umum hanya tinggal di Kecamatan Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara, ditambah di Bandarharjo, dan Balai Kota Semarang.
"Yang masih membutuhkan sandang seperti selimut hingga obat-obatan tentu kita segera suplai, karena sampai saat ini posko masih menerima bantuan-bantuan," katanya.
Sementara itu, Camat Semarang Utara Siwi Wahyuningsih menyebutkan rencananya akan dibagikan 2.500 nasi bungkus pada Sabtu ini kepada korban terdampak banjir di wilayah tersebut.
"Di Dapur Umum Semarang Utara membuat 1.500 nasi bungkus. Yang 1.000 donasi dari masing-masing kelurahan di Semarang Utara dan Dapur Umum Induk di Balai Kota Semarang," katanya.
Ia menyebutkan bahwa ada sembilan kelurahan di Kecamatan Semarang Utara, namun yang terdampak ada lima kelurahan.
"Sekarang tinggal dua kelurahan yang masih tergenang, yakni di Bandarharjo dan Tanjungmas. Turunnya signifikan, cepet kok," katanya.
Baca juga: Kaligawe Semarang mulai bisa dilalui kendaraan