Dinkes Boyolali imbau masyarakat terapkan PHBS cegah polio
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat tetap menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) untuk mencegah munculnya penyakit polio di daerah ini.
"Jika ada suatu kejanggalan atau keluhan yang muncul secepatnya ke pelayanan kesehatan terdekat agar bisa diketahui apa yang menjadi penyebabnya," kata Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
Dinkes Boyolali melalui 25 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan telah melaksanakan imunisasi polio tahap pertama pada 1 hingga 29 Januari 2024 dengan terealisasi 116.802 anak dari target Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 106.142 anak, sehingga capaiannya sekitar 109,53 persen.
"Pada awalnya sasaran vaksinasi polio di Boyolali sesuai target Kemenkes sebanyak 106.142 anak, tetapi realisasinya sudah mencapai 116.802 anak atau sekitar 109,53 persen," katanya.
Kegiatan vaksinasi polio tahap pertama tersebut terdiri dari anak usia 0-59 bulan sebanyak 67.875 anak, usia 1-7 tahun sebanyak 31.227 anak, dan usia tujuh tahun lebih 11 bulan 29 hari sebanyak 177 anak.
Dia menjelaskan kegiatan vaksinasi polio yang tersebar di 25 puskesmas tersebut terbanyak di Kecamatan Ngemplak mencapai 10.627 anak, disusul Nogosari mencapai 8.285 anak, dan ketiga di Mojosongo mencapai 6.911 anak. Sedangkan 22 puskesmas lainnya masih di bawah 5.000 anak.
Dinkes Boyolali, kata dia, bakal melakukan vaksinasi polio tahap kedua kepada anak usia dini di 22 kecamatan yang akan digelar pada 19 hingga 26 Februari mendatang.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang mempunyai anak usia 0 sampai tujuh tahun 11 bulan 29 hari datang ke puskesmas terdekat untuk vaksinasi polio tahap kedua. Karena, vaksinasi polio dapat melindungi keluarga dan tidak dipungut biaya atau gratis.
Kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) merupakan antisipasi penyebaran polio pasca-Kejadian Luar Biasa (KLB) di polio di Kabupaten Klaten (Jateng) dan Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu. Namun Boyolali hingga sekarang masih aman dan bebas polio.
"Jika ada suatu kejanggalan atau keluhan yang muncul secepatnya ke pelayanan kesehatan terdekat agar bisa diketahui apa yang menjadi penyebabnya," kata Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
Dinkes Boyolali melalui 25 puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan telah melaksanakan imunisasi polio tahap pertama pada 1 hingga 29 Januari 2024 dengan terealisasi 116.802 anak dari target Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 106.142 anak, sehingga capaiannya sekitar 109,53 persen.
"Pada awalnya sasaran vaksinasi polio di Boyolali sesuai target Kemenkes sebanyak 106.142 anak, tetapi realisasinya sudah mencapai 116.802 anak atau sekitar 109,53 persen," katanya.
Kegiatan vaksinasi polio tahap pertama tersebut terdiri dari anak usia 0-59 bulan sebanyak 67.875 anak, usia 1-7 tahun sebanyak 31.227 anak, dan usia tujuh tahun lebih 11 bulan 29 hari sebanyak 177 anak.
Dia menjelaskan kegiatan vaksinasi polio yang tersebar di 25 puskesmas tersebut terbanyak di Kecamatan Ngemplak mencapai 10.627 anak, disusul Nogosari mencapai 8.285 anak, dan ketiga di Mojosongo mencapai 6.911 anak. Sedangkan 22 puskesmas lainnya masih di bawah 5.000 anak.
Dinkes Boyolali, kata dia, bakal melakukan vaksinasi polio tahap kedua kepada anak usia dini di 22 kecamatan yang akan digelar pada 19 hingga 26 Februari mendatang.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang mempunyai anak usia 0 sampai tujuh tahun 11 bulan 29 hari datang ke puskesmas terdekat untuk vaksinasi polio tahap kedua. Karena, vaksinasi polio dapat melindungi keluarga dan tidak dipungut biaya atau gratis.
Kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) merupakan antisipasi penyebaran polio pasca-Kejadian Luar Biasa (KLB) di polio di Kabupaten Klaten (Jateng) dan Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu. Namun Boyolali hingga sekarang masih aman dan bebas polio.