Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek pengerjaan proyek penanggulangan banjir di Perumahan Dinar Indah, Kecamatan Tembalang, Semarang, khususnya pengerjaan tanggul.
"Dibuat lapisan-lapisan itu pertama 'bronjong', perkuatan dari plastik membran. Kemudian, ditambah lagi ada 'sandbag'. Jadi, semuanya sudah berjalan," katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Ita, sapaan akrab Hevearita meminta pengerjaan tanggul di sepanjang sempadan Sungai Babon dipercepat, mengingat sudah memasuki musim hujan yang dikhawatirkan terjadi banjir lagi.
Apalagi, kata dia, sungai tersebut memiliki jalur tikungan yang ketika banjir bandang lalu jebol sehingga pengerjaan perlu segera dirampungkan agar konstruksi bangunan benar-benar matang.
"Karena namanya konstruksi takutnya belum matang. Ini kan sudah awal Desember, sudah musim hujan. Jadi, saya minta kepada BBWS (BBWS Pemali Juana) dan PU (Dinas Pekerjaan Umum) untuk diprioritaskan dulu," katanya.
Ia juga meminta camat dan lurah untuk melakukan pendekatan kepada warga yang masih belum berkenan jika sebagian tanahnya terdampak pembangunan penguatan tanggul sungai tersebut.
Ita berharap warga Perumahan Dinar Indah bisa saling mendukung untuk penanganan banjir di wilayah tersebut, dan Pemkot Semarang bersedia jika diberlakukan sewa tanah untuk pembangunan tersebut.
"Mungkin merasa tanahnya, jadi harus diperlakukan sewa atau yang lain. Ya sudah, kami mengikuti kesepakatan yang ada. Saya juga minta kalau anggaran dari DPU ini kurang bisa digeserkan kepada BTT (belanja tidak terduga) karena ini masih masuk dalam tanggap darurat," katanya.
Selain penanganan banjir, Pemkot Semarang juga sudah menawarkan bantuan relokasi ke rumah susun bagi warga Dinar Indah, namun warga menolak karena mereka menganggap rumah susun tak sebanding dengan nilai pembangunan rumahnya.
Para warga Dinar Indah hanya mau untuk dibangunkan rumah yang baru di tanah lain sehingga persoalan itulah yang masih menjadi polemik karena banyak pertimbangan.
"Kalau dibangunkan, ini tanah siapa, jadi ya kami akan mencoba mencarikan tapi merupakan langkah jangka panjang. Kami mencoba mencarikan tapi sampai sekarang belum menemukan," katanya.
"Dan kalau statusnya tanahnya pemerintah pasti harus sewa atau kita harus menghibahkan dan proses ini juga panjang, sehingga kita bersama-sama untuk memikirkannya," pungkasnya.
Pada awal Januari lalu, Perumahan Dinar Indah Semarang diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Pengkol, hulu Sungai Babon yang bersebelahan dengan pemukiman warga, dan mengakibatkan satu korban meninggal dunia.
Banjir bandang itu merupakan yang terparah, dan kesekian kalinya menerjang perumahan tersebut. Ketinggian air saat banjir bandang pada awal Januari lalu mencapai atap rumah warga.
Berita Terkait
Banjir bandang putus jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
Senin, 16 Desember 2024 11:12 Wib
Modifikasi cuaca kurangi hujan di Jabar dan Jateng
Senin, 16 Desember 2024 5:22 Wib
Prakiraan cuaca Semarang hari ini
Jumat, 13 Desember 2024 7:49 Wib
Wali Kota Semarang minta pengembang tak asal bangun perumahan
Jumat, 13 Desember 2024 7:48 Wib
Pemkot Semarang gerak cepat atasi banjir di Perumahan Dahlia
Kamis, 12 Desember 2024 21:12 Wib
Pemkab Kudus minta kerusakan jalan dampak proyek drainase diperbaiki
Sabtu, 7 Desember 2024 21:18 Wib
BPBD: Longsor dan banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah Banyumas
Jumat, 6 Desember 2024 10:52 Wib
BPBD Banyumas salurkan bantuan logistik korban banjir
Selasa, 3 Desember 2024 16:33 Wib