Magelang (ANTARA) - Panglima Santri Muhaimin Iskandar mengatakan para santri harus siap menjadi pemimpin dalam setiap tingkatan kepemimpinan, mulai dari kepala desa atau lurah, camat, bupati, menteri, hingga presiden.
"Seluruh santri harus siap memimpin, karena santri adalah pewaris negeri yang sah, yang memang harus bertanggung jawab nasib bangsa ini," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Minggu, usai menjadi Inspektur Apel Hari Santri Nasional di Lapangan Butuh, Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
Muhaimin menyampaikan tahun ini Hari Santri Nasional bertema "Jihad Santri Mewujudkan Keadilan dan Kemakmuran". Jihad santri ini, kata dia, adalah perjuangan semua kalangan agar santri bisa mewujudkan keadilan dan kemakmuran.
"Saya berpesan kepada santri bahwa santri telah dididik kemandirian, daya tahan, integritas moral, tinggal satu yang harus dilengkapi dengan kepemimpinan. Kepemimpinan harus dimiliki karena setiap orang santri harus siap memimpin," kata Muhaimin Iskandar.
Selain itu, kata dia, santri juga harus siap menjadi pengusaha-pengusaha yang tangguh.
Kalau para santri sanggup menjadi pemimpin, lanjutnya, maka tekadkan di dada, suatu saat ada pemimpin-pemimpin yang menjaga dan mempertahankan kemerdekaan untuk keadilan dan kemakmuran bangsa.
Oleh karena itu, kata dia, santri tidak boleh lengah, harus menjaga, mengawal, menyelamatkan dan mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Ia menegaskan jangan pernah mengaku santri kalau santri tidak menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, kuat, mandiri, dan siap menjadi pemimpin di semua level kepemimpinan.
"Semoga peringatan Hari Santri ini menjadi berkah bagi seluruh santri di Indonesia," kata Muhaimin Iskandar.