"Ya nanti kami tindaklanjuti, idealnya bisa diakses damkar," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo Jawa Tengah, Kamis.
Upaya tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi jika ada kejadian serupa di kemudian hari.
Ia mengatakan saat ini segala permasalahan yang menjadi dampak dari kebakaran kemarin sedang dirapatkan oleh instansi terkait. "Termasuk masalah ganti rugi dan lain-lain," katanya.
Mengenai pemetaan keberadaan gapura yang dibangun terlalu rendah sehingga mempengaruhi akses kendaraan besar, menurut dia akan dilakukan dalam waktu dekat. Termasuk juga regulasi yang mengaturnya.
"Iya, nanti kami tindaklanjuti lagi," katanya.
Ia mengatakan terkait dengan keberadaan gapura yang terlalu rendah sebagian merupakan inisiatif warga.
"Selain itu jalan juga kan sempit, bukan hanya gapura. Jadi jalan tidak bisa dilalui kendaraan besar. Ini akan jadi evaluasi bersama," katanya.
Sebelumnya, sejumlah petugas Dinas Pemadam Kebakaran terpaksa harus menghancurkan gapura di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon agar mobil damkar bisa masuk.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Sutarjo membenarkan petugas memang terpaksa membongkar gapura yang berada di kampung tersebut.
"Iya memang kemarin ada gapura yang kami bongkar," katanya.
Menurut dia, karena bangunan gapura yang terlalu pendek ada beberapa unit armada yang terhalang gapura saat akan masuk ke kampung untuk melakukan pemadaman.
"Unit kami nggak bisa masuk, terus dari warga (mengusulkan, Red.) digempur saja," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang pastikan peralatan damkar baru