Pemkot Semarang pastikan peralatan damkar baru
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memastikan peralatan baru Dinas Pemadam Kebakaran yang dianggarkan melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT) sudah datang dan diaplikasikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut.
"Kami berharap sekali tidak ada kebakaran ya. Tapi, kondisi sekarang kan susah. Jadi, saya minta (Damkar) untuk beli baju, helm, sepatu," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jateng, Selasa.
Seiring dengan proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Ita, sapaan akrab Hevearita telah meneken surat tanggap darurat untuk meminta bantuan "water bombing" atas arahan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Bersamaan dengan itu, Damkar juga telah mengajukan pengadaan selang pemadam dan berbagai peralatan baru untuk menunjang kinerja pemadaman, mengingat peralatan lama sudah kurang baik.
"Saya minta Damkar mengajukan alat-alat baru karena pada saat pemadaman kemarin (TPA Jatibarang), kami menemukan alat-alatnya rusak. Kemudian, temen-temen pakai baju antiapi ini gantian. Sampai wis 'kumel', sudah coklat (warnanya)," katanya.
Akhirnya, kata dia, Damkar diminta mengajukan dari anggaran BTT untuk pembelian peralatan tersebut, seperti selang yang pada kebakaran itu juga diketahui banyak yang bocor.
"Alhamdulillah, selang untuk 10 mobil sudah komplit, termasuk 'foam' ya karena kemarin habis. Karena, untuk gas yang terbakar efektifnya memang pakai 'foam' (cairan busa)," katanya.
Bahkan, Ita menceritakan saat pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang sampai harus membeli detergen di swalayan setempat karena persediaan "foam" untuk pemadaman kebakaran sudah habis.
"Waktu hari yang pertama (18/9). Pada saat kemarin sudah kehabisan (foam), pakainya detergen beli di supermarket. Karena untuk gas yang terbakar efektifnya pakai 'foam'," katanya.
Dengan sudah adanya peralatan yang baru, Ita berharap Damkar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, terutama jika terjadi kebakaran.
"Alhamdulillah semua kebutuhan damkar sudah terpenuhi, sudah datang semua, nanti bisa dicek. Kemarin juga sudah dicoba selangnya yang baru memang beda. Kalau selang lama tebel dan berat, kalau yang baru simpel dan ringan, 'nggulung'-nya lebih ringkas," katanya.
Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.
"Kami berharap sekali tidak ada kebakaran ya. Tapi, kondisi sekarang kan susah. Jadi, saya minta (Damkar) untuk beli baju, helm, sepatu," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jateng, Selasa.
Seiring dengan proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Ita, sapaan akrab Hevearita telah meneken surat tanggap darurat untuk meminta bantuan "water bombing" atas arahan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Bersamaan dengan itu, Damkar juga telah mengajukan pengadaan selang pemadam dan berbagai peralatan baru untuk menunjang kinerja pemadaman, mengingat peralatan lama sudah kurang baik.
"Saya minta Damkar mengajukan alat-alat baru karena pada saat pemadaman kemarin (TPA Jatibarang), kami menemukan alat-alatnya rusak. Kemudian, temen-temen pakai baju antiapi ini gantian. Sampai wis 'kumel', sudah coklat (warnanya)," katanya.
Akhirnya, kata dia, Damkar diminta mengajukan dari anggaran BTT untuk pembelian peralatan tersebut, seperti selang yang pada kebakaran itu juga diketahui banyak yang bocor.
"Alhamdulillah, selang untuk 10 mobil sudah komplit, termasuk 'foam' ya karena kemarin habis. Karena, untuk gas yang terbakar efektifnya memang pakai 'foam' (cairan busa)," katanya.
Bahkan, Ita menceritakan saat pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang sampai harus membeli detergen di swalayan setempat karena persediaan "foam" untuk pemadaman kebakaran sudah habis.
"Waktu hari yang pertama (18/9). Pada saat kemarin sudah kehabisan (foam), pakainya detergen beli di supermarket. Karena untuk gas yang terbakar efektifnya pakai 'foam'," katanya.
Dengan sudah adanya peralatan yang baru, Ita berharap Damkar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, terutama jika terjadi kebakaran.
"Alhamdulillah semua kebutuhan damkar sudah terpenuhi, sudah datang semua, nanti bisa dicek. Kemarin juga sudah dicoba selangnya yang baru memang beda. Kalau selang lama tebel dan berat, kalau yang baru simpel dan ringan, 'nggulung'-nya lebih ringkas," katanya.
Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.