Penuhi gizi harian orang dewasa dengan susu sapi
Semarang (ANTARA) - Susu sapi merupakan salah satu pilihan minuman dengan sumber nutrisi baik yang direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin termasuk untuk orang dewasa.
Susu sapi bisa menjadi pilihan karena dari sapi perah dengan pola pakan yang baik bisa menghasilkan susu dengan kandungan asam lemak omega-3 yang disebut asam alfa-linolenat yang baik untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan sistem kekebalan tubuh.
Haryadi Raharjo, Scientific and Nutrition Manager Anlene Fonterra Brands Indonesia menjelaskan pada dasarnya, apa yang dikonsumsi sapi perah akan mempengaruhi susu yang dihasilkan, baik dari kandungan nutrisi, rasa, hingga tekstur akhir pasca-diolah.
Secara biologis, tubuh sapi berkembang untuk mengolah rumput, sehingga sapi yang porsi konsumsi rumputnya lebih banyak cenderung memiliki kualitas susu sapi dengan profil nutrisi yang lebih seimbang dan lebih baik untuk dikonsumsi.
"Ada banyak pilihan salah satunya susu sapi grass-fed. Susu ini diperoleh dari sapi perah yang mengonsumsi pakan hampir 100 rumput, baik rumput hijau segar serta rumput yang dikeringkan dan disimpan, dan tanpa pemberian hormon tambahan," kata Haryadi.
Pola pakan sapi dengan mayoritas rumput hijau memungkinkan susu grass-fed mengandung omega-6, sehingga tercapai rasio omega-6 dan omega-3 yang lebih rendah karena kadar omega-6 yang terlalu tinggi justru dapat memicu inflamasi dan penyakit jantung.
Selain kandungan nutrisi yang lebih seimbang, metode peternakan untuk memperoleh susu grass-fed dilakukan dengan melepasliarkan sapi-sapi di padang rumput. Di sana mereka bebas beraktivitas sebagaimana di kondisi lingkungan alami, sehingga lebih sedikit stres yang dapat mempengaruhi kualitas, nutrisi, rasa, dan tekstur susu yang dihasilkan.
New Zealand sendiri sejak lama tercatat sebagai salah satu produsen susu sapi terbesar di dunia, dengan jumlah produksi susu sapi yang secara konsisten mencapai lebih dari 21 juta metrik ton (atau lebih dari 85,7 juta gelas susu) per tahun.
Fonterra menjadi koperasi dairy No. 1 di New Zealand untuk memproduksi susu grass-fed yang melimpah sepanjang tahun untuk kemudian menjawab beragam kebutuhan konsumen pada kesehatan tulang, otot, dan sendi melalui merek susu Anlene.
Anlene, katanya, berkomitmen menjaga kesehatan konsumen dan alam secara bersamaan karenanya seluruh varian susu Anlene terbuat dari susu bersertifikasi grass-fed dan pasture-raised (diternakkan di padang rumput) dari badan penilaian independen AsureQuality yang diproduksi oleh lebih dari 9.000 keluarga peternak anggota koperasi Fonterra di New Zealand.
Sapi penghasil susu Anlene mengonsumsi setidaknya 96 persen rumput sepanjang tahun, sehingga menghasilkan susu dengan kandungan conjugated linoleic acid, beta karoten, dan vitamin D yang relatif lebih tinggi yang baik untuk tulang, sendi, dan otot.
“Kualitas produk Anlene dan manfaat yang konsumen kami rasakan sangat erat terhubung dengan bahan baku susu sapi yang kami gunakan," tutupnya.
Susu sapi bisa menjadi pilihan karena dari sapi perah dengan pola pakan yang baik bisa menghasilkan susu dengan kandungan asam lemak omega-3 yang disebut asam alfa-linolenat yang baik untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan sistem kekebalan tubuh.
Haryadi Raharjo, Scientific and Nutrition Manager Anlene Fonterra Brands Indonesia menjelaskan pada dasarnya, apa yang dikonsumsi sapi perah akan mempengaruhi susu yang dihasilkan, baik dari kandungan nutrisi, rasa, hingga tekstur akhir pasca-diolah.
Secara biologis, tubuh sapi berkembang untuk mengolah rumput, sehingga sapi yang porsi konsumsi rumputnya lebih banyak cenderung memiliki kualitas susu sapi dengan profil nutrisi yang lebih seimbang dan lebih baik untuk dikonsumsi.
"Ada banyak pilihan salah satunya susu sapi grass-fed. Susu ini diperoleh dari sapi perah yang mengonsumsi pakan hampir 100 rumput, baik rumput hijau segar serta rumput yang dikeringkan dan disimpan, dan tanpa pemberian hormon tambahan," kata Haryadi.
Pola pakan sapi dengan mayoritas rumput hijau memungkinkan susu grass-fed mengandung omega-6, sehingga tercapai rasio omega-6 dan omega-3 yang lebih rendah karena kadar omega-6 yang terlalu tinggi justru dapat memicu inflamasi dan penyakit jantung.
Selain kandungan nutrisi yang lebih seimbang, metode peternakan untuk memperoleh susu grass-fed dilakukan dengan melepasliarkan sapi-sapi di padang rumput. Di sana mereka bebas beraktivitas sebagaimana di kondisi lingkungan alami, sehingga lebih sedikit stres yang dapat mempengaruhi kualitas, nutrisi, rasa, dan tekstur susu yang dihasilkan.
New Zealand sendiri sejak lama tercatat sebagai salah satu produsen susu sapi terbesar di dunia, dengan jumlah produksi susu sapi yang secara konsisten mencapai lebih dari 21 juta metrik ton (atau lebih dari 85,7 juta gelas susu) per tahun.
Fonterra menjadi koperasi dairy No. 1 di New Zealand untuk memproduksi susu grass-fed yang melimpah sepanjang tahun untuk kemudian menjawab beragam kebutuhan konsumen pada kesehatan tulang, otot, dan sendi melalui merek susu Anlene.
Anlene, katanya, berkomitmen menjaga kesehatan konsumen dan alam secara bersamaan karenanya seluruh varian susu Anlene terbuat dari susu bersertifikasi grass-fed dan pasture-raised (diternakkan di padang rumput) dari badan penilaian independen AsureQuality yang diproduksi oleh lebih dari 9.000 keluarga peternak anggota koperasi Fonterra di New Zealand.
Sapi penghasil susu Anlene mengonsumsi setidaknya 96 persen rumput sepanjang tahun, sehingga menghasilkan susu dengan kandungan conjugated linoleic acid, beta karoten, dan vitamin D yang relatif lebih tinggi yang baik untuk tulang, sendi, dan otot.
“Kualitas produk Anlene dan manfaat yang konsumen kami rasakan sangat erat terhubung dengan bahan baku susu sapi yang kami gunakan," tutupnya.