Solo (ANTARA) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir optimistis rapat kordinasi nasional (Rakornas) lembaga dakwah komunitas (LDK) yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, menjabarkan program dakwah komunitas hasil putusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada 2022.
"Melalui Rakornas tersebut akan menjabarkan program-program dakwah komunitas yang merupakan hasil dari putusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, pada 2022," kata Haedar pada pembukaan Rakornas Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.
Selain itu, kata Haedar tentu juga menyaring berbagai best prestise dari berbagai pengalaman-pengalaman dakwah komunitas atau dahulu lembaga dakwah khusus di bidang dakwah khusus atau dakwah komunitas.
Menyinggung soal dengan perubahan nomenklatur dari dakwah khusus menjadi dakwah komunitas, Haedar menjelaskan perubahan tersebut agar tidak menimbulkan dikotomi. Sebab penggunaan terma khusus akan ada oposisi binernya, yaitu dakwah umum dan seterusnya. Dia menegaskan hal itu, supaya tidak ada pengaburan makna.
"Kami cari lalu ketemu konsep dakwah komunitas, yang rujukannya sangat kuat pada hasil Muktamar 2015, di mana di situ dihasilkan tentang dakwah komunitas, sebagai implementasi dari dakwah pencerahan," kata Haedar.
Sementara itu, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchammad Arifin menyampaikan bahwa Rakornas tersebut akan diselenggarakan sampai Minggu (27/8). Selain itu, Arifin juga mengatakan tema Rakornas LDK PP Muhammadiyah ini, adalah Sinergi Nasional Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas.
Dia menambahkan LDK PP Muhammadiyah saat ini, memiliki da'i binaan berjumlah 21 orang yang tersebar di kawasan daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Selain da'i, juga ada binaan mualaf yang rutin mengadakan kegiatan, mualaf binaan ini juga ada yang berasal dari komunitas 3T.
Menyambut kedatangan peserta LDK PP Muhammadiyah, Rektor UMS Sofyan Anif mengaku bangga kampusnya dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya Rakornas LDK. Pada kesempatan ini, Sofyan juga menyinggung kesuksesan Muktamar 48 Muhammadiyah.
"Oleh karena itu, selamat datang dan apabila selama tiga hari ini, ada sesuatu yang kurang berkenan kami mohon maaf," katanya.
Dia menambahkan dakwah komunitas lebih berperan strategis. Dalam usaha memajukan berbagai bidang, pendekatan komunitas jauh lebih efisien. Umat tidak butuh lagi dakwah bil lisan, tetapi dakwah kekinian harus menyentuh realitas yang sedang dihadapi masyarakat yaitu dakwah bil hal.