Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah meminta para peternak di wilayahnya mewaspadai penularan penyakit antraks menyusul temuan kasus antraks di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Afiyani Rifdania, dinas sudah menyebarluaskan surat kewaspadaan terhadap penularan antraks kepada para peternak dan pedagang besar hewan ternak yang biasa memasukkan ternak dari luar daerah ke Boyolali.
"Kami sudah memohon agar tidak mengambil hewan ternak dari daerah wabah antraks," kata Afiyani di Boyolali, Senin.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali meminta para peternak dan pedagang tidak memperjualbelikan hewan ternak yang sedang sakit serta membatasi lalu lintas pengiriman hewan ternak guna mencegah penularan antraks, penyakit hewan yang bisa menular ke manusia.
Afiyani mengatakan bahwa dinas juga melakukan surveilans epidemiologi terstruktur di daerah-daerah yang belum dinyatakan bebas dari penularan antraks seperti Kecamatan Klego, Andong, Simo, dan Ampel.
"Kami mengambil sampel dari dari tanah setahun dua kali, juga melakukan vaksinasi antraks, untuk tahun ini mendapatkan alokasi (vaksin) sebanyak 2.000 dosis, yang akan diberikan ke ternak di daerah endemis," katanya.
"Kami juga meningkatkan biosecurity, disinfeksi pasar-pasar hewan, dan melakukan pengawasan ketat pada lalu lintas pengiriman hewan," katanya.
Selain itu, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali menggiatkan sosialisasi tentang bahaya penyakit antraks dan larangan memotong hewan yang terserang antraks.
Afiyani mengingatkan warga untuk tidak membeli daging hewan ternak yang sudah mati sebelum disembelih karena ada kemungkinan dagingnya mengandung bibit penyakit yang bisa membahayakan kesehatan.
Ia juga menyampaikan pentingnya memperhatikan kondisi hewan, asal hewan, dan dokumen kesehatan hewan saat membeli ternak di pasar hewan.
"Jika ternak dari daerah wabah jangan dibeli meski harganya murah," katanya.
Menurut data pemerintah daerah, populasi hewan ternak di Kabupaten Boyolali pada tahun 2023 antara lain meliputi 60.704 sapi perah, 99.777 sapi potong, 938 kerbau, 91.851 kambing, dan 50.885 domba.
Berita Terkait
BEI Jateng 2 raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong
Jumat, 1 November 2024 14:31 Wib
Pemkab Pati ajak semua pihak ikut mencegah penyebaran HIV/AIDS
Jumat, 1 November 2024 9:24 Wib
Jateng arahkan personel Damkar penuhi standar pelayanan minimal
Jumat, 18 Oktober 2024 8:40 Wib
Sekda Jateng: Tingkatkan sosialisasi hingga RT/RW cegah TPPO
Kamis, 10 Oktober 2024 18:28 Wib
Kemenkumham Jateng bentuk kader cegah TBC di lapas dan rutan
Rabu, 9 Oktober 2024 9:46 Wib
USM seminarkan "Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan"
Rabu, 9 Oktober 2024 9:19 Wib
KAI gandeng BNPT sosialisasi pencegahan aksi terorisme
Jumat, 4 Oktober 2024 8:42 Wib
Antisipasi banjir, Pemkot Semarang intensifkan pengerukan sungai
Senin, 30 September 2024 20:13 Wib