Komisi III DPR mendukung sikap Presiden terkait polemik Timnas Israel
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mendukung sikap Presiden RI Joko Widodo yang menjamin keikutsertaan Tim Nasional (Timnas) Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 tidak berkaitan dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.
"Kalau yang Pak Jokowi sampaikan, jangan campur adukan politik praktis. Tafsirnya 'kan begitu dengan olahraga, itu sudah benar Pak Jokowi, politik praktis yang tidak boleh," ujar Arteria kepada awak media di Gedung Nusantara II DPR RI, Rabu.
Menurut dia, pernyataan Jokowi juga memiliki kesepahaman yang tidak berbeda dengan para pendiri bangsa ini, terutama presiden pertama RI Soekarno. Hal ini untuk tetap memperjuangkan Palestina merdeka, berdaulat, dan memiliki tanah airnya sendiri.
"Jadi, yang dikatakan Pak Jokowi kemarin itu sangat luar biasa," katanya.
Arteria juga menilai pernyataan Jokowi mencerminkan sebagai bapak bangsa dan negarawan yang baik.
Untuk itu, dia meminta agar sikap Jokowi terhadap Timnas Israel jangan dimultitafsirkan.
"Yang tidak boleh pakai di stadion, pakai bendera PDI Perjuangan, pakai bendera apa itu politik praktis, tetapi politik negaranya," tambah dia.
Tidak hanya itu, Arteria menjelaskan bahwa politik kebangsaan Indonesia jelas bagaimana tujuan bangsa ini.
Ia merasa pernyataan Jokowi juga masih menyelipkan isi dari pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
"Makanya, beliau ingin mengklarifikasi kepada FIFA bahwa ini loh fakta sebenarnya, tidak ada maksud yang lain. Kami punya pandangan, pandangan ini adalah kesepakatan kebangsaan. Ingat tidak hanya diatur dalam konstitusi negara, tetapi dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945," ungkap Arteria.
Kesepakatan ini, lanjut dia, yang membuat seluruh masyarakat bergabung di Indonesia menjadi warga negara sampai sekarang. Apabila ada pernyataan dari PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, itu hanya untuk mengingatkan dan in line.
"Beliau juga katakan pastinya di republik ini saya pemimpin negara, saya tidak mau politik praktis dicampuradukan dengan olahraga. Makanya, datang Pak Erick Thohir diutus ke sana, jadi tidak ada saling menegasikan pendapat Pak Jokowi dengan statement kader-kader PDI Perjuangan," katanya.
Baca juga: Tekuk Israel 2-0, Jerman perpanjang laju tak terkalahkan era Flick
"Kalau yang Pak Jokowi sampaikan, jangan campur adukan politik praktis. Tafsirnya 'kan begitu dengan olahraga, itu sudah benar Pak Jokowi, politik praktis yang tidak boleh," ujar Arteria kepada awak media di Gedung Nusantara II DPR RI, Rabu.
Menurut dia, pernyataan Jokowi juga memiliki kesepahaman yang tidak berbeda dengan para pendiri bangsa ini, terutama presiden pertama RI Soekarno. Hal ini untuk tetap memperjuangkan Palestina merdeka, berdaulat, dan memiliki tanah airnya sendiri.
"Jadi, yang dikatakan Pak Jokowi kemarin itu sangat luar biasa," katanya.
Arteria juga menilai pernyataan Jokowi mencerminkan sebagai bapak bangsa dan negarawan yang baik.
Untuk itu, dia meminta agar sikap Jokowi terhadap Timnas Israel jangan dimultitafsirkan.
"Yang tidak boleh pakai di stadion, pakai bendera PDI Perjuangan, pakai bendera apa itu politik praktis, tetapi politik negaranya," tambah dia.
Tidak hanya itu, Arteria menjelaskan bahwa politik kebangsaan Indonesia jelas bagaimana tujuan bangsa ini.
Ia merasa pernyataan Jokowi juga masih menyelipkan isi dari pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
"Makanya, beliau ingin mengklarifikasi kepada FIFA bahwa ini loh fakta sebenarnya, tidak ada maksud yang lain. Kami punya pandangan, pandangan ini adalah kesepakatan kebangsaan. Ingat tidak hanya diatur dalam konstitusi negara, tetapi dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945," ungkap Arteria.
Kesepakatan ini, lanjut dia, yang membuat seluruh masyarakat bergabung di Indonesia menjadi warga negara sampai sekarang. Apabila ada pernyataan dari PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, itu hanya untuk mengingatkan dan in line.
"Beliau juga katakan pastinya di republik ini saya pemimpin negara, saya tidak mau politik praktis dicampuradukan dengan olahraga. Makanya, datang Pak Erick Thohir diutus ke sana, jadi tidak ada saling menegasikan pendapat Pak Jokowi dengan statement kader-kader PDI Perjuangan," katanya.
Baca juga: Tekuk Israel 2-0, Jerman perpanjang laju tak terkalahkan era Flick