Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menyebutkan progres pencocokan dan penelitian data pemilih yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sudah mencapai 95 persen.
"Progres coklit yang dilakukan pantarlih sudah 95 persen," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom, saat dikonfirmasi di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan coklit yang menjadi salah satu tahapan dalam Pemilihan Umum 2024.
Beberapa kendala yang ditemui, kata dia, yakni orangnya sulit ditemui karena sedang bekerja, atau mungkin waktunya tidak pas, serta ada juga yang berdomisili di luar kota.
"Saya rasa itu kendala rutin yang ditemui ketika sensus data pemilih ya. Namun, teman-teman di tingkat kelurahan dan kecamatan bisa menyelesaikannya dengan baik," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Berkaitan dengan temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang beberapa waktu lalu terkait pantarlih yang diwakilkan kerabat atau saudaranya dalam melaksanakan tugas coklit, Nanda mengaku sudah dilakukan perbaikan.
Ia mengatakan kendala-kendala yang ditemukan langsung dilakukan perbaikan-perbaikan KPU di tingkat bawah untuk menjamin penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Saya kira di 14 Maret mendatang semua pantarlih, 4.637 pantarlih bisa menyelesaikan proses coklit dengan maksimal," katanya.
KPU Kota Semarang melalui panitia pemungutan suara (PPS) telah mengerahkan sebanyak 4.637 pantarlih untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih Pemilu 2024.
"Mereka mulai Minggu (13/2) kemarin sampai 14 Maret 2023 melaksanakan coklit terhadap para pemilih di Kota Semarang," katanya.
Menurut Nanda, sebanyak 4.637 pantarlih tersebut sebenarnya merupakan representasi jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan pada Pemilu 2024.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman menyebutkan temuan adanya pantarlih yang diwakilkan saat menjalankan tugas coklit data pemilih Pemilu 2024.
"Kami ada mekanisme pengawasan menggunakan alat kerja pengawasan. (coklit, red.) memang sudah berjalan efektif, tapi ada beberapa catatan," katanya.
Catatan yang diberikan, antara lain terkait adanya pantarlih yang bertugas melakukan coklit bukan petugas yang sebenarnya, tetapi diwakili oleh kerabat, keluarga, dan sebagainya.
"Jadi, yang tercatat dalam SK (surat keputusan), yang disumpah, dilantik itu anaknya. Tapi, yang bekerja orang tuanya. Nah, orang tuanya juga menggunakan atribut lengkap pantarlih itu," pungkasnya.
Baca juga: Bawaslu Jateng: KPU tak melanggar verifikasi administrasi calon DPD
Berita Terkait
Warga Kudus mulai mendaftar lowongan anggota PPK Pilkada 2024
Jumat, 26 April 2024 8:32 Wib
KPU Kudus persiapkan dua hal ini hadapi gugatan di MK
Kamis, 25 April 2024 21:11 Wib
Prabowo dan Gibran berangkat dari kartanegara ke gedung KPU
Rabu, 24 April 2024 10:06 Wib
KPU Batang-Jateng rekrut 819 PPK dan PPS Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 14:04 Wib
KPU Surakarta siapkan Badan Adhoc persiapan Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 10:59 Wib
KPU Temanggung-Jateng buka seleksi anggota PPK Pilkada 2024
Senin, 22 April 2024 16:02 Wib
Kejujuran dan bermoral jangan (sampai) termarginalkan dalam pemilu
Sabtu, 20 April 2024 15:31 Wib
Pendaftaran pemantau Pilkada 2024 Kota Pekalongan
Sabtu, 20 April 2024 14:08 Wib